Barcelona berhasil menang telak (5-1) kontra Villareal (23/9/24) dalam lanjutan Liga Spanyol musim 2024/25 pada pekan ke-6 di stadion El Madrigal. Kemenangan ke-6 di Liga Spanyol itu cukup signifikan bagi Blaugrana.
Pasalnya, setelah melewati masa sulit lantaran kalah di Liga Champions Eropa dari AS Monaco tengah pekan lalu, Barca membutuhkan momen untuk mengembalikan mentalitas pada jalur yang tepat. Makanya, kemenangan kontra Villareal terjadi pada waktu yang tepat.
Selain itu, kemenangan itu terjadi di waktu beberapa pemain penting masih cedera. Seperti, masalah cedera yang dialami oleh Dani Olmo dan Marc Bernal di sektor gelandang cukup memprihatinkan lantaran peran kedua pemain itu di sektor gelandang cukup membantu permainan Barca pada awal musim ini.Â
Menariknya, kendati Barca dihadapkan dengan badai cedera, Pelatih Hansi Flick terlihat kalem. Tak begitu melihat persoalan badai cedera sebagai kambing hitam dari kekalahan di stadion St. Louis II, markas Monaco tengah pekan lalu atau pun mencemaskan badai cedera sebagai faktor yang bisa menghambat perjalanan Barca musim ini.
Flick lebih fokus untuk mengatur strategi. Lebih memilih untuk menggali potensi yang ada di dalam tim maupun yang tersedia di akademi klub, La Masia. Terang saja, sejauh ini beberapa pemain muda mendapat keistimewaan sejak Barca dilatih oleh Flick.
Dalam laga kontra Villareal, Flick melakukan rotasi pemain. Paling tidak, tiga pemain yang mendapat tempat untuk menjadi bagian dari rotasi. Pablo Torre yang berposisi di sektor gelandang menjadi jawaban dari taktik Flick dengan formasi 4-3-3.
Lalu, Flick juga berani untuk melakukan rotasi di sektor bek. Gerard Martin yang berusia 22 tahun dan bermain penuh menggantikan posisi dari A. Balde di sektor bek kiri. Dan, Sergi Dominguez menjadi tandem Inigo Martinez di sektor gelandang tengah menggantikan Pau Cubarsi.
Apabila melirik pilihan rotasi tersebut, langkah Flick terbilang berani, terkhususnya di sektor bek. Balde dan Cubarsi terbilang sulit tergantikan sejauh ini.Â
Apalagi, Balde tak memiliki pelapis yang dinilai sepadan dan Cubarsi yang terpilih karena badai cedera di sektor bek dan sudah tampil konsisten sebagai bek Barca.
Namun, Flick memilih untuk melakukan rotasi pada pemain yang sementara tampil konsisten. Langkah itu boleh dikatakan berani, tetapi membuahkan hasil yang maksimal.