AS Monaco mengalahkan Barcelona (2-1) pada kualifikasi grup Liga Champions Eropa musim 2024/25 di stadion Stade Louis II (20/9/24).
Kalau dihitung-hitung, kekalahan itu menjadi yang kedua kontra Monaco bagi anak-anak asuh pelatih Hansi Flick dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, Monaco menundukan Barca 3-0 dalam ajang laga trofi Joan Gamper.
Kekalahan dari Monaco di Liga Champions Eropa menjadi pukulan bagi Barca yang berupaya untuk membangun kembali reputasinya di Liga Champions Eropa. Ya, dalam beberapa musim terakhir, performa Barca di Liga Champions Eropa agak terbenam.
Terang saja, datang ke Monaco dengan catatan belum terkalahkan di La Liga Spanyol musim ini, Barca dinilai sebagai favorit. Ditambah lagi faktor Flick yang nota bene pernah sukses saat masih melatih Bayern Muenchen dalam meraih trebel, termasuk trofi Liga Champions.
Pendek kata, energi positif sementara menaungi Blaugrana. Namun, tak disangka tuan rumah Monaco menyulitkan tamunya Barca sejak menit awal.
Monaco tampil berani. Dengan pola serangan cepat dan langsung, Monaco bermain dengan gaya agresif yang mana tak ragu untuk melakukan penetrasi dan membaca kelengahan sekaligus memanfaatkan kesalahan lini belakang Barca. Â
Pelanggaran dan kemudian berbuah kartu merah langsung untuk Eric Garcia termasuk salah satu contohnya. Berawal dari kesalahan yang dibuat oleh kiper Marc Ter Stegen yang berakhir pada keputusan Eric Garcia dalam melakukan pelanggaran kepada Takumi Minamino pada menit ke-10.
Tanpa ragu dan melakukan pengecekan pada VAR, wasit memberikan kartu merah langsung kepada Garcia. Pelanggaran yang dilakukan di luar kota penalti itu terlihat sebagai upaya menjegal Minamino yang memiliki posisi terbuka untuk menciptakan gol ke gawang Barca.
Keputusan Garcia itu tentu saja merugikan Barca. Barca harus bermain dengan 10 orang pemain sejak menit awal laga. Â
Kekurangan satu pemain di kubu Barca menaikan intensitas permainan Monaco. Tak pelak, enem menit setelah pelanggaran itu, Monaco mencetak gol lewat Maghnes Akliouche.