Hansi Flick memberikan kesan pertama yang cukup mengagumkan sebagai pelatih Barcelona. Dari lima laga yang telah dimainkan di Liga Spanyol musim 2024/25, Barca berhasil sapu bersih poin penuh.Â
Untuk sementara, Barca berada di puncak klasemen sementara dengan koleksi 15 poin. 17 gol yang telah tercipta dan kebobolan 4 kali.Â
Hasil sempurna yang diraih Barca di Liga Spanyol seperti menjadi cerminan perubahan permainan Barca di tangan Flick.Â
Rupanya, Flick adalah orang yang tepat untuk mengembalikan Barca pada jalur yang tepat setelah pada musim lalu tak meraih satu pun trofi.Â
Terang saja, keberhasilan Flick di La Liga Spanyol sejauh itu diharapkan bisa ditularkan ke Liga Champions Eropa. Lawan pertama Barca adalah AS Monaco, yang nota bene tim yang mengalahkan Barca dengan skor 3-0 pada perhelatan trofi Joan Gamper sebelum pembukaan kompetesi Liga Spanyol musim ini.Â
Walaupun laga tersebut cenderung bertemakan persahabatan dan pemanasan jelang pembukaan musim baru, namun itu bisa menjadi referensi dalam mengukur dan mengevaluasi kekuatan masing-masing tim.Â
Tentu saja, Barca bisa belajar dari pengalaman itu dan bisa turun dengan kemampuan penuh saat bertandang ke maras AS Monaco dalam laga perdana di Liga Champions Eropa. Monaco terbilang sebagai tim yang memiliki pertahanan yang cukup solid. Itu akan menjadi ujian dari lini depan Barca. Â
Lebih jauh, Flick bisa menjadi salah satu faktor penentu dalam laga ini. Tantangan dari pelatih asal Jerman itu adalah masalah cedera.Â
Ketika Frenki de Jong dan Ansu Fati sudah mendapat lampu hijau dan menjadi bagian dari skuad Barca ke markas Monaco, masalah baru kembali tiba. Barca harus kehilangan Fermin Lopez dan Dani Olmo.Â
Olmo menjadi salah satu pemain penting di tangan Flick. Pemain yang dibeli dari RB Leipzig itu berhasil menjelma salah satu penyerang yang efektif dan efesien di lini depan Barca. Sejauh ini, Olmo sudah mencatatkan 3 gol di Liga Spanyol.Â
Persoalan cedera membuat Olmo harus absen beberapa pekan. Beruntungnya, posisi Olmo yang biasa bermain di belakang striker Robert Lewandowski bisa diisi oleh Rapinha.Â
Ya, sebelum Olmo bermain dengan Barca pada musim ini, Rapinha yang biasa ditempatkan oleh Flick sebagai penyerang bernomor 10. Tugas itu diemban dengan baik oleh pemain asal Brasil tersebut. Malahan, performa Rapinha menanjak naik saat dimainkan sebagai penyerang tengah.Â
Dengan itu, Flick harus putar otak untuk memainkan penyerang di sayap kiri. Antara Ferran Torres ataukah Ansu Fati yang kembali dari cedera.Â
Bagi Ansu Fati, masuk skuad Barca untuk Liga Champions Eropa bisa menjadi kesempatan untuk menemukan performa terbaiknya. Fati yang sempat dipinjamkan ke klub Liga Inggris, Brigton pada musim lalu pernah dinilai sebagai suksesor Lionel Messi.Â
Berhadapan dengan persoalan cedera dari beberapa pemain memang tak sepenuhnya menghalangi Flick untuk menghadirkan performa terbaik.
Flick mampu menemukan dan memanfaatkan pemain yang tersedia dengan baik. Bahkan, para pemain muda bisa diandalkan untuk mengisi posisi yang ditinggalkan.Â
Konsistensi Barca di Liga Spanyol merupakan buah dari taktik Flick. Permainan menyerang lebih cenderung langsung dan juga pola pertahana solid terbangun lewat kerja sama di antara pemain.
Konsistensi di Liga Spanyol itu pun sekiranya bisa ditularkan pada Liga Champions Eropa. Flick semestinya berupaya mengembalikan reputasi nama Barca di Liga Champions.Â
Dalam beberapa musim terakhir, Barca yang sudah mengoleksi 5 trofi Liga Champions Eropa tampak tampil seperti tim medioker di Liga Champions Eropa.
Untuk itu, berada di tangan Flick, situasi itu sekiranya berubah. Barca bisa kembali menjadi salah satu tim yang diperhitungkan. Caranya adalah dengan berhasil mencuri poin penuh di kandang Monaco pada laga perdana kualifikasi grup.Â
Salam BolaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H