Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PON Aceh-Sumut, Pukul Wasit Sepak Bola Jadi Jalan Tumpul Saingi Naturalisasi

15 September 2024   12:06 Diperbarui: 15 September 2024   12:11 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang sementara berlangsung di dua provinsi, Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) sebenarnya menjadi ajang pencarian dan pembentukan bibit unggul di bidang olahraga.

Kalau mau jeli dan bijak, PON seharusnya menjadi arena pembinaan dan uji kualitas para atlet tanah air sebelum berlaga untuk konteks internasional.

Untuk itu, sangat disayangkan apabila PON dinodai oleh aksi para atlet yang tidak sportif atau juga kebijakan wasit yang cenderung berat sebelah. 

Apabila noda seperti itu terjadi, maka besar kemungkinan hasil dari PON tersebut sulit menghasilkan para atlet yang handal untuk berlaga pada turnamen internasional.

Sama halnya dengan insiden yang terjadi di cabang sepak bola antar Kesebelasan Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Haji Dirmurthala, Banda Aceh (14/9/24).

Seturut laporan Kompas.id (15 September 2024), laga yang memperbutkan tiket ke semifinal cabang sepak bola itu berakhir dengan tiga kartu merah dan dua hukuman penalti untuk Sulteng. 

Akibatnya, Sulteng memilih walk out atau tak mau melanjutkan laga yang seyogianya diteruskan hingga perpanjangan waktu.

Sedihnya, laga yang berlangsung keras dan kasar itu dinodai dengan tindakan pemukulan pada wasit. Pemukulan itu bisa saja dipicu oleh ketidakpuasan para pemain Sulteng pada keputusan wasit tersebut, termasuk memberikan hadiah penalti yang membuat skor berakhir seri 1-1 pada menit-menit perpanjanga waktu.

Efek lebih jauh, para pemain Sulteng enggan untuk melanjutkan laga di babak perpanjangan waktu dan dengan demikian Aceh yang berhak lolos ke babak selanjutnya.

Pelatih Sulteng, Zulkifli Syukur pun menyayangkan keputusan wasit yang terbilang kontroversial. Bahkan, Syukur menilai keputusan para wasit dalam laga tersebut itu bisa menjadi "ancaman" untuk proses pembinaan pemain di tanah air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun