Dengan itu, mereka benar-benar ahli dalam bidang yang mau diemban. Bukan semata-mata berstatuskan sebagai ketua umum partai atau pun kader partai politik.Â
Apabila langkah itu yang diambil oleh Prabowo-Gibran untuk kabinet mendatang, maka proses seleksi harus ketat. Bahkan, pembagian jabatan demi kepentingan koalisi partai politik perlu dikesempingkan guna mendapatkan kader yang benar-benar berkualitas duduk di kursi kabinet. Â
Seyogianya, kabinet zaken yang ideal mengacu pada anggota kabinet yang benar-benar didominasi oleh orang-orang yang bebas dari ketertikatan dengan partai politik atau murni berasal dari kalangan profesional. Â
Tujuannya agar keputusan yang terlahir bisa bebas dari belenggu kepentingan politik. Juga, orang-orang yang duduk di kabinet bisa tahu dan mengerti tentang bidang yang dikerjakannya dan bukan semata-mata "numpang" di kursi kekuasaan karena memenuhi kuato sebagai koalisi pemerintahan.Â
Kabinet zaken yang masih berasal dari kalangan partai mempunyai resiko tersendiri. Walau yang ditentukan memang ahli dalam bidangnya, tetapi dia tidak begitu saja menanggalkan baju partai politik.Â
Pastinya, kepentingan partai berada di belakang bahu dari menteri yang duduk. Istilah "petugas partai" tak serta merta hilang dari seorang yang akan duduk di kabinet.Â
Bagaimana pun, yang bersangkutan bisa duduk dalam kapasitasnya sebagai menteri lantaran pengaruh partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan.Â
Apabila Prabowo-Gibra benar-benar berniat membentuk kabinet zaken, yang paling ditekankan adalah asas profesionalitas. Dalam mana, orang-orang yang dipilih benar-benar berasal dari kalangan bebas kepentingan partai politik.Â
Kedua, Prabowo-Gibran memilih orang-orang yang benar-benar ahli dalam bidang yang akan dijalaninya. Memang, sangat wajar untuk membagi kekuasaan dengan partai pendukung pemilu.Â
Akan tetapi, langkah itu tak boleh menutup jalur untuk mencari putra-putri terbaik bangsa yang bisa bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara.Â
Pada titik itu, kabinet zaken benar-benar memiliki wajah dan nilai yang sesungguhnya. Mereka bekerja demi negara, dan bukan karena mencapai kepetingan politik.Â