Tim Nasional Perancis mempunyai rekam jejak manis selama berada di tangan pelatih Didier Deschamps. Salah satunya adalah keberhasilan Perancis menjadi juara Piala Dunia 2018 dan juga tembus final Piala Dunia 2022.
Bahkan, di setiap turnamen yang diikuti dalam era Didier Deschamps, Perancis yang multi pemain bertalenta kerap berada di urutan terdepan sebagai favorit pengangkat piala. Termasuk pada Piala Eropa 2024 yang berlangsung pada 14 Juni -14 Juli 2024 di Jerman pada beberapa waktu lalu.
Perancis hampir memenuhi prediksi itu lantaran sampai pada partai semifinal Piala Eropa 2024 sebelum dipulangkan oleh Spanyol, yang kemudian menjadi juara turnamen.Â
Akan tetapi, ada salah satu ketimpangan yang terjadi dari performa Perancis di Jerman. Lini depan yang mandek. Hanya cetak tiga gol. Hanya satu gol yang tercipta lewat peluang terbuka selama turnamen. Satu gol lainnya dibuat lewat titik penalti.
Masalah itu rupanya terus berlanjut. Tepatnya, saat Perancis bermain kontra Italia di UEFA Nations League (7/9/24) di kualifikasi grup A2. Tak tanggung-tanggung, tim yang berjuluk "Ayam Jantan" itu harus tunduk dengan skor besar 3-1 dari Italia.
Lebih menyakitkan ketika Perancis kalah di kediamannya sendiri di stadion Parc des Princes, Paris. Itu pun menjadi catatan pertama bagi Italia menang di Paris selama 70 tahun pertemuan kedua negara.
Masalah yang terjadi di Piala Eropa 2024 kembali terjadi. Lini depan Perancis terlihat tak bertaji walau lebih menguasai jalannya laga daripada tamunya Italia.Â
Satu gol yang dibuat oleh Perancis seperti penghiburan semata, dan sekaligus catatan yang kurang meyakinkan untuk Perancis. Pasalnya, dari 8 laga yang telah dimainkan oleh Perancis sejauh ini, baru 2 gol yang terjadi lewat peluang terbuka.
Perancis bukannya tanpa pemain berkualitas. Dengan masih mengandalkan Kylian Mbappe, sekiranya Perancis tampil lebih menggigit. Akan tetapi, pemain yang berseragam Real Madrid itu gagal bersinar. A. Griezmann yang bermain di belakang Mbappe juga tak begitu berkontribusi dalam mengatur serangan sekaligus menciptakan peluang untuk Perancis.
Barangkali letak persoalan Perancis pada era yang sudah terbilang lama di tangan Didier Deschamps. Kalau dihitung-hitung, Deschamps sudah melatih Perancis sejak tahun 2012. Sudah lebih dari 10 tahun.