Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesan yang Ditinggalkan Paus Fransiskus di Indonesia

6 September 2024   10:21 Diperbarui: 7 September 2024   14:43 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar (kanan) saat berdialog dengan tokoh lintas agama di Plaza Al Fatah, kompleks Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024). (Indonesia Papal Visit Committee/Hendra A Setyawan via Kompas.id)

Hari ini, 6 September 2024, Sri Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia dan bertolak ke Papua Nugini.

Empat hari kunjungan Sri Paus Fransiskus (3-6 September 2024) ke Indonesia meninggalkan pelbagai bekas bermakna. Kunjungan yang bertemakan "Faith, Fraternity, and Compassion" itu sangat jelas terbahasakan dalam pelbagai aktivitas Paus Fransiskus selama berada di Indonesia.

Aktivitas-aktivitas Paus Fransiskus itu pun meninggalkan pelbagai pesan. Pesan-pesan itu tergambar dalam keutamaan hidup yang ditampilkannya dan pesan-pesan moral yang tersampaikan pada pelbagai kesempatan.

Keutamaan itu menjadi pesan sekaligus teladan yang patut diwujudnyatakan dalam tindakan konkret. Paling tidak, tiga pesan yang hemat saya, ditinggalkan oleh Paus Fransiskus dan patut kita jalankan untuk kita di Indonesia.

Pertama, Hidup Sederhana

Kesederhanaan Paus Fransiskus saat tiba di Indonesia pada 3 September 2024 menjadi buah bibir. Bahkan, surat kabar Kompas bertanggap 5 September 2024 menampilkan judul besar dengan judul "Teladan Kesederhanaan" sebagai bentuk pengakuan pada kehadiran Paus Fransiskus.

Salah satu kegiatan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia berkunjung ke Masjid Istiqlal. Foto: (Istimewa) via Kompas.com
Salah satu kegiatan Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia berkunjung ke Masjid Istiqlal. Foto: (Istimewa) via Kompas.com

Pilihan Paus Fransiskus mulai dari transportasi yang dinaiki, penginapan, hingga apa yang dikenakannya menjadi ulasan sekaligus pengingat dan tamparan halus untuk kita di Indonesia.

Paus Fransiskus datang dengan kesederhanaannya di tengah fenomena pertunjukkan kekayaan yang terlalu berlebihan di media sosial hingga penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan untuk mendapatkan kekayaan.

Sebelum Paus Fransiskus tiba, dunia jagat maya sempat dihebohkan dengan polemik anak dan kerabat petinggi negara yang naik pesawat jet mewah. Menjadi kontroversi lantaran status mereka sebagai anak pejabat negara dan di lain pihak tak sedikit rakyat yang hidup berkesusahan.

Kesederhaan hidup menjadi nilai luhur untuk menghargai apa yang dimiliki sekaligus ikut merasakan kehidupan dari orang-orang yang berkesulitan. Apalagi, di tengah ketimpangan sosial yang timpang, yang mana yang kaya makin di depan, yang kelas menengah menghadapi cobaan untuk bertahan dalam himpitan ekonomi yang makin keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun