Ketiga, Wujud Nyatakan Slogan Bhineka Tunggal Ika
Dalam lawatannya ke Istana Merdeka dan kunjungannya ke Mesjid Istiqal dan dalam pidatonya, Paus Fransiskus menyebutkan slogan Bhineka Tunggal Ika, "berbeda-beda tetapi tetap satu."
Media massa asal Vatikan juga tak ragu memuji slogan Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila. Paus Fransiskus bahkan menyebutnya.
Artinya, sebelum datang ke Indonesia, Paus Fransiskus sudah mempelajari secara mendalam karakter negara dan bangsa kita yang bermulti agama dan budaya, tetapi bisa hidup dalam damai sebagai negara.
Untuk itu, kehadirannya merupakan bentuk dukungan agar slogan Bhineka Tunggal Ika itu tak sekadar slogan yang dibangga-banggakan dan ditunjukan kepada dunia luar, tetapi itu seharusnya menjadi semangat hidup yang benar-benar menyata dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Kita berbeda, tetapi kita satu bangsa dan negara. Untuk itu, tindakan perundungan yang disebabkan oleh faktor perbedaan perlu dilawan dan dijauhi. Diskriminasi yang dibuat dengan pengkotak-kotakan antara mayoritas dan minoritas sekiranya perlu dihilangkan.
Perbedaan di antara kita patut dihargai. Kesatuan dikedepankan demi keutuhan bangsa.
Meski terbilang singkat berada di Indonesia, Paus Fransiskus berhasil memberikan pesan yang sangat berharga. Pesan untuk hidup sederhana, jaga persaudaraan dan wujudnyatakan Bhineka Tunggal Ika menjadi pekerjaan rumah yang perlu diwujudnyatakan dalam kehidupan kontret kita setiap hari.
Dengan ini, jangan biarkan kehadiran Paus Fransiskus menjadi kenangan sejarah semata, tetapi hidup secara konkret lewat pesan-pesan yang tersampaikan selama tiga hari kunjungannya ke Indonesia.
Terima Kasih Papa Fransisco!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H