Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arne Slot Bahas Taktik dan Erik Ten Hag Bela Diri Bukan Harry Potter

4 September 2024   09:05 Diperbarui: 4 September 2024   09:08 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arne Slot, Pelatih Liverpool. (FOTO: Peter Powell/AFP via Kompas.com)

Liverpool berhasil mengalahkan Manchester United (MU) di Old Trafford dengan skor telak 3-0 dalam pekan ketiga lanjutan Liga Inggris musim 2024/25 (31/8/24). Hasil laga itu tentu saja berujung pada kesan mengenai otoritas dari masing-masing pelatih.

Liverpool barangkali bersyukur karena tim berjuluk "The Reds" itu terlihat berada di tangan orang yang tepat. Ya, Arne Slot yang menggantikan Jurgen Klopp, pelatih yang cukup fenomenal langsung memberikan kesan yang cukup meyakinkan di awal era kepelatihannya.

Dari tiga laga yang telah dimainkan di Liga Inggris, Liverpool sapu bersih kemenangan dan belum kebobolan. Untuk sementara Liverpool berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris setelah Manchester City.

Terang saja, kepergian Klopp seperti tak menjadi kehilangan terbesar untuk Liverpool. Slot mampu mengisi posisi tersebut.

Apalagi, langkah Slot untuk mempertahankan mentalitas kompetetif Liverpool dilakukan dengan cara mempertahankan skuad yang persis sama dengan yang ditinggalkan oleh Klopp. 

Hingga bursa transfer pemain ditutup, Liverpool baru membeli F. Chiesa dari Juventus. Oleh karena itu, jalan Liverpool pada musim ini lebih ditopangi oleh para pemain lama.

Sebaliknya, hasil laga di Old Trafford seperti petaka besar untuk Erik Ten Hag. Dua kekalahan dari tiga laga membuat tempat Ten Hag di kursi pelatih MU rada tak aman.

Tak sedikit yang mulai berprediksi bahwa pelatih berkepala plontos itu bisa saja dipecat sebelum bulan Desember mendatang apabila tak segera membenahi performa "Setan Merah", julukan MU.

Terlebih lagi, Ten Hag dipercayakan oleh manajemen baru di era kepemilikan Sir Jim Ratcliffe untuk membeli pemain baru. 

Kalau mau ditimbang, para pemain baru yang didatangkan pada awal musim ini sekiranya hanya memperkuat skuad yang ada. Namun, pada faktanya performa MU seperti mengulangi masa-masa sulit yang terjadi pada musim-musim sebelumnya.

Menariknya, kedua pelatih asal Belanda beda sikap setelah laga yang terjadi di Old Trafford pekan lalu. Tentu saja, beda sikap itu dipengaruhi oleh hasil yang terjadi dan ditambah lagi, Liverpool menang di kediaman "sakral" kepunyaan MU, Old Trafford.

Arne Slot cenderung membahas taktik dari laga tersebut. Pelatih yang dikontrak dari klub Eredivise, Feyenoord itu seperti terlansir dalam Skysports.com (1 September 2024) menilai bahwa kemenangan timnya bertolak pada analisa pada kelemahan yang dimiliki oleh MU baik itu musim lalu maupun pada musim ini.

Slot jeli bagaimana perbedaan pada musim lalu dan musim ini saat MU melakukan serangan ke gawang lawan dan bagaimana memanfaatkan titik lemah dari pola tersebut. Membaca kelemahan itu, Slot memainkan L. Diaz dan Moh Salah sebagai penyerang sayap dalam formasi 4-2-3-1.

Menurut Slot, Salah dan Diaz ditempatkan di bagian sayap guna memanfaatkan posisi para bek MU yang cenderung naik ke area depan ketika MU menguasai bola dalam melakukan serangan. Posisi Salah dan Diaz agak melebar guna mengganggu konsentrasi para bek MU yang sudah meninggalkan ruang lebar dengan kiper

Itu terbukti dengan gol-gol Liverpool ke gawang MU. Para bek MU gagal menutup dengan cepat-cepat ruang serangan Liverpool lantaran sudah ada ruang kosong yang dimanfaatkan oleh para pemain Liverpool.

Dengan kata lain, MU ketika menguasai bola dan melakukan serangan, para bek cenderung ikut naik dan meninggalkan ruang kosong. 

Tak elak, Slot menilai bahwa timnya memerlukan para gelandang yang terus berlari dan melakukan duel dengan para pemain MU yang sementara memegang bola. 

Liverpool menang 3-0 di Old Trafford lantaran Slot pandai membaca kelemahan taktik MU.

Sebaliknya, Ten Hag yang mendapat sorotan berupaya mencari pembelahan diri. Seperti terlansir dalam BBC Sport (1 September 2024), Ten Hag menyebut dirinya bukan Harry Potter.

Kata-kata Ten Hag itu bermula dari kritik atas hasil kalah yang dialami oleh MU di Old Trafford. Akan tetapi, Ten Hag menolak pandangan negatif dari hasil tersebut dan menilai bahwa tak satupun yang boleh mengharapkannya untuk menciptakan hasil yang instan seperti sihir.

"Ini bukan seperti saya adalah Harry Potter. Anda harus mengakui itu," ungkap Ten Hag.  

Memang, Ten Hag seperti tersudut dengan dua kekalahan beruntun yang dialami oleh MU. Apalagi, ekspetasi sudah tinggi karena MU royal belanja pemain awal musim ini, yang mana dua di antaranya, Joshua Zirkzee dan Matthijs de Ligt, diturunkan saat bermain kontra Liverpool.

Pembelaan diri Ten Hag itu mungkin pantas untuk terucap. Tak gampang untuk langsung mengintegrasikan para pemain barunya dengan sistem kerjanya di MU dan melakukan penyesuain diri mereka dengan sepak bola Inggris.

Akan tetapi, pembelaan diri itu tak menjadi jaminan dari mantan pelatih Ajax untuk bertahan lama di MU. Terlebih lagi, jika performa MU tak membaik setelah jeda laga-laga internasional.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun