Kedua pelatih itu sebenarnya memiliki filosofi yang persis sama, yang mana kuat dengan latar belakang sepak bola Belanda ala Total Football. Â Penguasaan bola dengan metode permainan menyerang. Para pemain diinstruksi untuk tak ragu memainkan bola dari lini belakang dari kaki ke kaki.
Filosofi itu yang menjadi latar belakang dari perekrutan kedua pelatih tersebut, termasuk Slot yang menggantikan Jurgen Klopp. Akan tetapi, jalan kedua pelatih di awal musim 2024/25 berbanding terbalik.
Slot menikmati masa-masa awalnya di Liverpool dengan sangat manis. Meraih 100 persen kemenangan dari tiga laga yang telah dimainkan. Untuk sementara, Liverpool bertengger di puncak bersama Manchester City. Â Sebaliknya, MU menjalani masa agak suram. Dari tiga laga, MU sudah kalah dua kali, dan baru sekali menang.
Situasi yang Rumit untuk Ten Hag
Dua kekalahan berturut-turut sepertinya bukanlah situasi yang aman untuk Ten Hag. Apalagi, di awal musim ini, Ten Hag mendapat kepercayaan besar dari pemilik klub Sir Jim Ratcliffe untuk menguatkan skuadnya dengan membeli beberapa pemain baru.
Akan tetapi, hasilnya terlihat belum nampak. Malahan, MU seperti kembali ke masalah lama seperti musim-musim sebelumnya.
Padahal, dalam laga kontra Liverpool, Ten Hag menurunkan beberapa pemain barunya seperti M. de Light sebagaik bek tengah, N. Mazraoui di posisi bek kiri dan penyerang J. Zirkzee. Tiga tambahan pemain baru itu tak bisa membantu MU dalam meladeni Liverpool yang mana Slot menurunkan skuad peninggalan Klopp.
Ya, Slot memainkan para pemain lama. Tak ada pemain baru. Bahkan, F. Chiesa yang baru dibeli dari Juve tak masuk dalam daftar pemain di bangku cadangan.
Slot masih mempercayai para pemain lama.Â
Yang berbeda adalah bagaimana Slot memoles skuad lama itu agar bisa tampil lebih harmonis dan kompak. Bahkan, Slot memainkan Diego Jota sebagai striker tunggal sejak menit pertama dan membangkucadangkan D. Nunez yang memang posisi aslinya.
Taktik itu ampuh. Liverpool bermain efektif. Duet penyerang sayap Moh Sala dan Luiz Diaz mampu merepotkan barisan belakang MU dengan pola serangan yang efektif.
Slot unggul atas rivalitas lamanya dengan Ten Hag karena taktik yang tepat dan penempatan pemain pada posisi yang cocok. Misalnya, penempatan D. Szoboszlai sebagai pemain bernomor 10 ikut membantu dalam efektivitas Liverpool dalam urusan menyerang dan menciptakan peluang.