Dengan itu, Xavi sebenarnya masih mendapatkan tempat di hati suporter Barca. Pelatih baru pun mesti melanjutkan kinerja yang telah ditinggalkannya.
Sebelum pergi dari Barca, Xavi juga sempat mewanti-wanti tentang kondisi klub yang bisa menjadi batu sandungan untuk pelatih baru. Â Salah satu masalah yang mencuat adalah kondisi keuangan Barca yang tak memungkinkan untuk membeli pemain.
Terbukti, pada bursa transfer pemain yang barusan ditutup akhir bulan Agustus lalu. Barca kandas dalam beberapa isu transfer lantaran kondisi keuangan yang tak sesuai dengan Fair Financial Play dari badan sepak bola Spanyol.
Oleh sebab itu, Flick sebenarnya datang ke Barca dengan sekelumit tantangan pada bagaimana menaikan performa Barca dengan memanfaatkan sumber daya yang terbatas.
Selain itu, tantangan menjadi pelatih Barca selalu berkaitan erat dengan DNA Barca. Dalam arti, menang saja tidak cukup. Yang paling penting adalah proses dalam mencapai kemenangan itu.
Barca dikenal dengan filosofi permainan Tika-taka, yang mengedepankan operan dari kaki ke kaki. Tak heran, setiap pelatih atau pun pemain selalu dikaitkan kualitasnya dalam menunjukkan dan mengimplementasikan filosofi tersebut.
Dalam faktanya sejauh ini, Flick tak secara total meninggalkan filosofi tersebut. Hanya saja, Flick coba melakukan pembenahan, yang mana permainan dari kaki ke kaki lebih direct (langsung) daripada hanya sekadar berputar-putar di lapangan tengah.
Flick juga memoles permainan dari kaki ke kaki itu dengan penekanan pada operan-operan cepat dan langsung mengarah pada pemain yang berposisi tepat untuk menciptakan peluang menciptakan gol.
Lebih jauh, Flick mampu membuat Barca bermain sebagai tim. Ketergantungan pada satu atau dua pemain terlihat hilang.
Contohnya, di sisi striker. Apabila pada musim-musim sebelumnya, Roberto Lewandowski menjadi tulang punggung utama dalam urusan mencetak goi; sebaliknya di empat laga perdana sejauh ini, Barca sudah mencatatkan beberapa nama sebagai penyumbang gol.
Lewandowski tak lagi menjadi lumbung gol Barca. Para pemain lain, seperti Rapinha yang mencetak hattrick ke gawang Valladolid, Dani Olmor yang baru dibeli di awal musim ini, Lamine Yamal yang diorbitkan Xavi Hernandez pada musim lalu hingga Pedri ikut menjadi penopang Lewandowski dalam menjebol gawang lawan.