Cole Palmer (22 tahun) menjadi salah satu pemain penting Chelsea pada musim 2023/24 lalu. Pemain asal Inggris itu berhasil mencetak 27 gol dari 41 laga bersama Chelsea selama musim.Â
Padahal, Palmer baru didatangkan dari Manchester City, tetapi langsung memberikan efek besar untuk Chelsea.Â
Terang saja, pada musim 2024/25 ini di bawah kendali Pelatih Baru, Enzo Maresca, tempat Palmer rada sulit untuk digeser. Bahkan, Palmer makin mendapat peran penting dalam skema permainan Chelsea.Â
Berbeda ketika dia baru datang pada awal musim lalu yang mana lebih cenderung berada di bangku cadangan, dan kemudian berhasil mendapat kepercayaan tatkala dimainkan untuk mengisi tempat dari para pemain yang cedera.
Pada musim ini, tempat Palmer di skuad utama menjadi permanen lantaran sudah teruji pada musim lalu.Â
Hanya saja, jalan Chelsea di awal musim ini kurang meyakinkan saat bermain kontra juara bertahan Liga Inggris, Manchester City pada pekan perdana Liga Inggris 2024/25. The Blues kalah 0-2 dari The Citizens.
Namun, situasi berubah pada laga di pekan kedua lanjutan Liga Inggris 2024/25 kontra Wolves. Chelsea menang besar kontra Wolves (6-2).
Menariknya, kemenangan itu terjadi di kediaman Wolves. Permainan Chelsea kontra Wolves itu seperti menunjukkan bahwa upaya Maresca untuk menaikan level permainan Chelsea sudah mulai titik temu.Â
Tak sedikit yang menyebut gaya permainan Chelsea kontra Wolves sebagai  "Maresca Ball", yang mana Chelsea mengontrol laga dengan operan-operan teratur di antara pemain.Â
Kemenangan besar itu sebenarnya tercapai lewat jalan Maresca mengubah formasi permainan tim. Di laga perdana saat kalah dari Man City, Maresca memainkan formasi 4-3-3 dan Palmer dimainkan di sisi kiri.
Akan tetapi, kontra Wolves, Maresca memainkan formasi 4-2-3-1. Dalam formasi itu, Palmer dimainkan sebagai penyerang tengah atau pemain bernomor 10 di belakang striker.
Posisi itu terbilang cocok untuk pemain yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris musim lalu.
Tak tanggung-tanggung, selain mencetak gol indah, Palmer juga menciptakan 3 asis dari posisi sebagai penyerang tengah tersebut.
Posisi itu jarang dimainkan Palmer lantaran Palmer kerap dimainkan di sektor sayap. Palmer berkaki kidal itu kerap dimainkan di sektor sayap kanan dalam formasi tiga penyerang.
Musim lalu, mantan pelatih Chelsea Mauricio Pochettino juga sempat memainkan Palmer di posisi tersebut namun tak begitu sering lantaran Pochettino lebih memilih formasi 4-3-3 atau pun memainkan Enzo Fernandez sebagai pemain bernomor 10.
Salah satu kelebihan yang nampak saat Palmer bermain di belakang striker adalah kemampuan Palmer dalam mengontrol bola, mengubah aliran serangan dan menciptakan banyak peluang untuk tim.Â
Selain itu, Palmer mampu menembus barisan belakang lawan untuk melakukan koneksi dengan striker. Â
Sebagai pemain di belakang striker, Palmer memiliki keleluasaan dalam mengoper bola kepada rekan-rekan setimnya. Terlihat Palmer tak begitu individualis dalam memainkan bola dan cermat membaca pergerakan rekan-rekan setimnya.
Posisi itu sangat cocok dengan karakter Palmer. Palmer mempunyai kemampuan untuk membela lini belakang lawan dengan operan jeli dan terukur.Â
Lebih jauh, posisi bernomor 10 menunjukkan peran penting Palmer di Chelsea. Dia bisa menjadi sentral skema permainan Chelsea untuk laga-laga mendatang.Â
Dengan bertolak dari laga kontra Wolves, Maresca perlu loyal dengan memainkan Palmer di belakang striker. Posisi tersebut bisa membuat permainan Chelsea makin efektif dan berbahaya sebagaimana yang ditampilkan kontra Wolves.
Cara kerja Maresca memang masih perlu diuji. Namun, menimbang performa Palmer sebagai penyerang di belakang striker, terlihat bahwa Maresca perlu menemukan tempat atau posisi yang tepat untuk para pemainnya agar skuad yang penuh pemain mahal dan berkualitas bisa benar-benar kemampuan mereka.Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H