Posisi itu terbilang cocok untuk pemain yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris musim lalu.
Tak tanggung-tanggung, selain mencetak gol indah, Palmer juga menciptakan 3 asis dari posisi sebagai penyerang tengah tersebut.
Posisi itu jarang dimainkan Palmer lantaran Palmer kerap dimainkan di sektor sayap. Palmer berkaki kidal itu kerap dimainkan di sektor sayap kanan dalam formasi tiga penyerang.
Musim lalu, mantan pelatih Chelsea Mauricio Pochettino juga sempat memainkan Palmer di posisi tersebut namun tak begitu sering lantaran Pochettino lebih memilih formasi 4-3-3 atau pun memainkan Enzo Fernandez sebagai pemain bernomor 10.
Salah satu kelebihan yang nampak saat Palmer bermain di belakang striker adalah kemampuan Palmer dalam mengontrol bola, mengubah aliran serangan dan menciptakan banyak peluang untuk tim.Â
Selain itu, Palmer mampu menembus barisan belakang lawan untuk melakukan koneksi dengan striker. Â
Sebagai pemain di belakang striker, Palmer memiliki keleluasaan dalam mengoper bola kepada rekan-rekan setimnya. Terlihat Palmer tak begitu individualis dalam memainkan bola dan cermat membaca pergerakan rekan-rekan setimnya.
Posisi itu sangat cocok dengan karakter Palmer. Palmer mempunyai kemampuan untuk membela lini belakang lawan dengan operan jeli dan terukur.Â
Lebih jauh, posisi bernomor 10 menunjukkan peran penting Palmer di Chelsea. Dia bisa menjadi sentral skema permainan Chelsea untuk laga-laga mendatang.Â
Dengan bertolak dari laga kontra Wolves, Maresca perlu loyal dengan memainkan Palmer di belakang striker. Posisi tersebut bisa membuat permainan Chelsea makin efektif dan berbahaya sebagaimana yang ditampilkan kontra Wolves.
Cara kerja Maresca memang masih perlu diuji. Namun, menimbang performa Palmer sebagai penyerang di belakang striker, terlihat bahwa Maresca perlu menemukan tempat atau posisi yang tepat untuk para pemainnya agar skuad yang penuh pemain mahal dan berkualitas bisa benar-benar kemampuan mereka.Â