Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gestur Tidur Cristiano Ronaldo Kritik Rekan Setimnya dan Tolak Terima Medali

18 Agustus 2024   15:29 Diperbarui: 18 Agustus 2024   15:35 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo bermain bersama Al Nassr, Arab Saudi. Foto: Fayez Nureldine/AFP via Kompas.com

Barangkali satu kata yang bisa membahasakan karakter dari Cristiano Ronaldo sebagai seorang pesepak bola profesional, yakni "ambisi".

Di sini, ambisi Ronaldo bukan berkonotasi negatif, seperti kerakusan untuk menguasai atau pun mendominasi.

Akan tetapi, ambisi untuk selalu tampil terbaik, selalu tampil kompetetif, dan selalu memberikan energi tertinggi dalam setiap laga.

Hal itu tampak dalam diri Ronaldo yang sudah berusia 39 tahun. Belum ada tanda-tanda gantung sepatu.

Malahan, mantan bintang Manchester United, Real Madrid, dan Juventus itu masih berasa untuk bermain di Piala Dunia 2026.

Juga, ambisi Ronaldo itu pun masih muncul di lapangan hijau. Mungkin para pecinta sepak bola masih merekam tatkala Ronaldo menangis gegara gagal mencetak gol ke gawang Slovenia pada babak perempat final perhelatan Piala Eropa 2024 lalu.

Tangisan Ronaldo itu bisa membahasakan kekecewaan, tetapi sekaligus ambisi untuk memberikan yang terbaik bagi tim namun kemudian gagal tercapai.

Hal yang sama sekiranya terjadi tatkala saat klub yang dibelanya, Al-Nassr kalah 4-1 dari Al-Hilal (17 Agustus 2024) di Piala Super Saudi. Di balik kekalahan timnya, dua aksi yang ditunjukan oleh Ronaldo.

Pertama, ketika Ronaldo menunjukan bahasa tubuh "tidur" ala bintang NBA dari Amerika Serikat, Stephen Curry. Curry biasanya melakukan aksi tidur setelah mencetak tembakan-tembakan sensasional.

Sementara makna aksi Ronaldo yang terjadi dalam laga kontra Al-Hilal pada Piala Super Saudi sangat berbeda. Lebih cenderung mengkritik rekan-rekan setimnya yang terlihat tak berdaya dalam meladeni permainan Al-Hilal pada babak kedua.

Tak tanggung-tanggung, Al-Nassr kebobolan 4 gol hanya dalam waktu 17 menit. Performa rekan-rekan setimnya itu membuat Ronaldo agak kesal hingga memberikan bahasa tubuh tertidur kepada rekan-rekan setimnya setelah timnya kebobolan gol ke-4.

Tentu saja, aksi itu rada benar lantaran terlahir dari seorang kapten tim. Terlebih lagi, timnya terlebih dahulu unggul, tetapi petaka terjadi pada babak kedua yang mana Al-Nassr kebobolan 4 gol dalam waktu yang relatif singkat.

Efek lanjut dari kekesalan Ronaldo muncul pada aksi keduanya saat tak mau menerima medali sebagai juara kedua. Ronaldo lebih memilih menuju lorong stadion dan pulang ke ruang ganti daripada bergabung rekan setimnya menerima medali sebagai tim runner-up.

Selama dua musim di Liga Arab Saudi, Ronaldo masih mencari trofi di level domestik, Liga Pro Arab Saudi, bersama Al-Nassr. 

Sekadar catatan, Al-Hilal adalah rival Al-Nassr yang juga dihuni oleh beberapa pemain bintang yang pernah berkarir di Eropa seperti Neymar Jr yang masih cedera, Malcom, dan juga Aleksandar Mitrovic yang mencetak dua gol.

Ronaldo, memang, memberikan pengaruh besar di Liga Arab Saudi. Tak diragukan kehadirannya menaikan pamor Liga Arab Saudi hingga perlahan liga tersebut mulai menarik banyak pesepak bola dari benua Eropa dan pecinta sepak bola.

Terang saja, peluang perpanjang kontrak untuk Ronaldo bisa terjadi. Kontrak Ronaldo akan berakhir pada musim semi 2025. 

Kabarnya, klub Al Nassr mau memperpanjang kontrak dari pemain asal Portugal itu selama satu musim. Artinya, Ronaldo bisa bermain bersaam Al-Nassr hingga berusia 41 tahun.  

Keberhasilan dari Arab Saudi untuk membangunya liga sepak bolanya tak lepas dari kekuatan uang. Alhasil, di balik promosi yang sudah berjalan selama tiga tahun terakhir, Arab Saudi juga berhasil didaulat oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.

Rencana untuk mendatangkan Vinicius Jr dari Real Madrid menjadi salah satu agenda dari target Arab Saudi untuk menguatkan kompetesinya dan juga sebagai persiapan kampanyenya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034.

Kehadiran pemaian bintang memang memberikan efek pada promosi dari sepak bola negara Arab Saudi. 

Namun, di balik efek itu, bisa saja tersembunyi gap antara para pemain yang internasional yang sudah familiar turnamen-turnamen besar di Eropa dengan pemain-pemain lokal.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun