Arsenal mengawali laga perdana di Liga Inggris musim 2024/25 kontra Wolves dengan kemenangan meyakinkan (2-0).Â
Laga yang berlangsung di stadion Emirates, London itu (18/8/24) menjadi awal yang baik atau langkah yang meyakinkan bagi Arsenal.
Musim lalu, Arsenal berhasil duduk di peringkat kedua klasemen akhir Liga Inggris. Hanya beda 2 poin dari kampiun, Manchester City. Bahkan, gelar juara ditentukan hingga laga terakhir.
Pengalaman musim lalu tentu saja menyakitkan. Seperti terlansir dalam "The Athletic" (8 Juli 2024), Kapten Arsenal, Martin Odegaard menilai musim 2023/24 sebagai salah satu musim terbaik, tetapi juga mengakui kekecewaannya. Â
"Itu (musim 2023/24) adalah sebuah musim terbaik. Kami membuat sejarah dan kami harus bangga. Kami semua merasa kecewa dengan situasi yang mana kami begitu dekat dengan juara, tetapi dalam sepak bola, itu adalah batas yang kecil," ungkap Odegaard. Â
Pada musim 2024/25, Arsenal dinilai sebagai salah satu favorit juara. Penilaian itu beralasan apabila menimbang performa Arsenal dalam dua musim terakhir sekaligus pembenahan skuad Arsenal yang terjadi hingga musim ini.
Penilaian itu pun makin beralasan apabila menilik laga perdana kontra Wolves. Arsenal unggul satu gol pada babak pertama lewat Kai Havertz memanfaatkan umpan Bukayo Saka.
Lalu, pada babak kedua giliran Saka yang mencetak gol guna memantapkan kemenangan Arsenal atas Wolves di laga perdana musim ini.
Secara umum, Arsenal tampil mendominasi di kediamannya sendiri. Dominasi itu dibarengi dengan agresivitas Arsenal dalam memborbardir lini belakang Wolves.
Tercatat, tim berjuluk "Meriam Merah" itu mencatatkan 18 tembakan ke gawang Wolves dengan 6 yang tepat sasar dan 2 gol yang terlahir.
Arteta menerapkan formasi 4-3-3. Pelatih asal Spanyol itu menurunkan muka-muka lama. Pemain yang baru dibeli di awal musim ini, Riccardo Calafiori berada di bangku cadangan dan tak dimainkan sama sekali.
Selain Calafiori, di bangku cadangan, Arsenal memiliki beberapa pemain yang cukup berkualitas dan tak memiliki gap yang lebar dalam hal kualitas dan pengaruh dengan pemain inti. Â
Dengan itu, Arsenal memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan untuk menjadi favorit kuat meruntuhkan dominasi Man City pada musim ini. Kekuatan itu dibarengi dengan kedalaman skuad Arsenal.
Ya, kunci kesuksesan Arsenal untuk bersaing dengan Man City dan mempertahankan level konsistensi pada musim ini adalah kedalaman skuad.
Terbukti dalam laga perdana, yang mana ada keseimbangan antara pemain yang dimainkan sejak menit perdana dan mereka yang turun sebagai pemain pengganti atau pun berada di bangku cadangan.
Arteta hanya melakukan tiga pergantian. L. Trossard, J. Timber, dan Gabriel Jesus masuk sebagai pemain pengganti. Tiga pemain pengganti itu kadang juga turun bermain sejak menit awal.
Sementara itu, Jorginho, E. Nketiah, R. Calafiori, dan kiper utama A. Ramsdale menghuni bangku cadangan.
Tentu saja, pergantian pemain dan alokasi waktu bermain dari para pemain sangat penting agar bisa mengasah kedalaman skuad, menciptakan persaingan antara para pemain, dan juga menjaga level stamina para pemain.
Lebih jauh, evaluasi Odegaard pada musim lalu, yang mana timnya kalah lantaran tak mempunyai konsistensi untuk menjaga performa hingga akhir musim patut menjadi pelajaran.
"Ini sangat gampang untuk melihat satu laga semata, tetapi engkau harus melihat seluruh musim. Kami tidak mempunyai konsistensi untuk memenangkan itu." ungkap Odegaard.
Kedalaman skuad Arsenal musim ini akan menjadi modal Arsenal mengakhiri selama dua dekada, menjaga konsistensi selama semusim, dan serentak upaya untuk tak jatuh kembali pada pengalaman yang terjadi selama dua musim terakhir.
Laga perdana Arsenal menunjukkan kesiapan Arsenal mengarungi satu musim kompetesi Liga Inggris musim 2024/25.Â
Laga perdana itu juga membahasakan kedalaman skuad yang sudah dibangun oleh Arteta sejak datang melatih empat musim lalu.
Arsenal benar-benar sebagai favorit untuk mengangkat trofi di akhir musim, sekaligus penantang kuat mengakhiri dominasi Man City.
Salam Bola
