Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Thailand yang Berusia 37 Tahun dan Keluarga Politik

16 Agustus 2024   18:17 Diperbarui: 16 Agustus 2024   18:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paetongtarn Shinawatra, Perdana Menteri Terpilih Thailand. Foto: AFP/Lillian Suwantrumpha via Kompas.com

Thailand menghadapi dinamika politik. Dinamika politik di Thailand itu bermula dari pemecatan Perdana Menteri Srettha Thavisin oleh Mahkama Konstitusi.

Pemecatan Thavisin sebagai Perdana Menteri didasari oleh keputusannya yang mengangkat seorang menteri yang pernah terjerat kasus hukum. 

Setelah melakukan penyeledikan, Mahkamah Konstitusi Thailand memecat Thavisin dari kursi perdana menteri.

Beberapa waktu setelah keputusan MK tersebut, parlemen Thailand melakukan pemilihan. Dari hasil pemilihan yang terjadi pada 16 Agustus 2024, Paetongtarn Shinawatra terpilih sebagai PM yang baru.

Paetongtarn yang lebih dikenal dengan nama "Ung Ing" sebenarnya baru berusia 37 tahun. Latar belakang Paetongtarn adalah seorang pemimpin eksekutif hotel yang berada di bawah bisnis keluarganya.

Dengan ini, Paetongtarn menjadi perdana menteri termuda di Thailand dan sekaligus perempuan kedua yang menjadi perdana menteri.

Paetongtarn sebenarnya berasal dari keluarga politik. Dia adalah putri dari Thaksin Shinawatra, seorang pengusaha kaya dan juga mantan perdana menteri.
Nama Thaksin Shinawatra memang cukup terkenal untuk konteks politik di Thailand. 

Tercatat Thaksin pernah menang dalam tiga pemilu, namun kemudian disingkirkan dengan cara kudeta militer.

Setelah kudeta, Thaksin lebih berada di pembuangan. Lalu, pada tahun 2023 lalu, Thaksin kembali ke kursi politik di Thailand dan menopang partai politiknya kembali ke pemerintahan.  

Oleh sebab itu, Paetongtarn sepertinya melanjutkan tren politik Shinawatra. Apalagi, perempuan pertama yang menjadi perdana menteri Thailand, Yingluck Shinawatra adalah bibinya.

Seperti terlansir dalam Associated Press (16 Agustus 2024), Paetongtarn dalam salah satu wawancara dalam masa kampanye untuk Partai Pheu Thai menyatakan bahwa dia bukanlah bayang-bayang ayahnya.

"Saya bukan bayang-bayang ayah saya. Saya adalah putri dari ayah saya, selalu dan selamanya, tetapi saya memiliki keputusan tersendiri," ungkap Paetongtarn kepada reporter.

Kendati demikian, Paetongtarn sepertinya melanjutkan tradisi keluarga di kursi kekuasaan politik di Thailand. Tercatat Paetongtarn adalah generasi ketiga dari keluarga Shinawatra yang duduk di kursi kekuasaan.

Juga, pemilihan Paetongtarn membahasakan dinamika politik yang terjadi di Thailand terkhususnya antara kelompok pro kerajaan dengan partai-partai politik yang lekat dengan keluarga Paetongtarn.

Pemilihan di parlemen bermula saat partai politiknya Pheu Thai mengajutkan Paetongtarn sebagai kandidat pengganti dari Thavisin. Menariknya, Paetongtarn menjadi calon tunggal lantaran partai-partai lain tak mengajutkan calon.

Sebelum terpilih Paetongtarn menyatakan bahwa partainya dan koalisi partainya akan mampu membangun Thailand, terlebih khusus di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup lambat.

Pemilihan Paetongtarn di kursi perdana menteri memberikan warna baru pada perpolitikan di Thailand.

Paling tidak, tokoh muda dipercayai untuk naik kekuasaan. Tentu saja, kepercayaan itu tak lepas dari lobi politik sekaligus pengaruh keluarga yang sudah lekat dengan dunia politik di Thailand.

Kehadiran Paetongtarn juga sebenarnya melanjutkan tren kebangkitan kaum muda pada perpolitakan di Thailand.

Sebelumnya, pada pemilu Thailand yang berlangsung pada bulan Juni tahun 2023, Partai Move Forward (MFP) yang didominasi oleh kaum muda berhasil memenangkan pemilu. MFP bahkan melampuai jumlah suara dari Partai Pheu Thai yang berada di bawah kekuasaan politik Shinawatra.

Kemenangan MFP yang dikoordinasi oleh anak muda itu menjadi warna baru dalam perpolitikan di Thailand. Salah satu target utama yang mau tercapai oleh partai yang didominasi oleh kaum muda itu adalah untuk melawan dominasi kepemimpinan militer.

Kendati berbeda partai dengan Paentongtarn, langkah partai MFP bisa saja mendapat jalan dengan keterpilihan Paentongtarn sebagai PM. Apalagi, Partai Pheu Thai dan MFP memiliki misi yang sama untuk melawan pengaruh kuat militer di Thailand.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun