Pada titik tertentu, langkah itu berisiko. Terlebih jika persoalan musim lalu di sektor gelandang bertahan masih belum terselesaikan dan menjadi bagian dari permainan Liverpool pada musim mendatang.
Pada titik lain, langkah Slot itu cukup bijak. Secara umum, Liverpool masih dihuni oleh para pemain berkualitas yang ditinggalkan oleh Klopp.
Apabila ditilik lebih jauh, performa para pemain di era Klopp tak ada yang begitu melorot. Barangkali tugas berat Slot adalah pada bagaimana menaikan level efektivitas Darwin Nunez di depan gawang lawan.
Selebihnya, Liverpool masih mempunyai sederetan pemain yang bisa menopang taktik Slot.Â
Di akhir musim lalu, Liverpool ditinggalkan oleh Adrian dan Joel Matip di bursa transfer. Keduanya berstatuskan pemain bebas transfer.
Lalu, Thiago Alcantara memutuskan untuk gantung sepatu. Liverpool juga menjual Fabio Carvalho ke Brentford.
Dengan ini, Liverpool tak kehilangan pemain andalan. Luis Diaz menjadi incaran beberapa klub seperti PSG dan Barca, tetapi pemain asal Kolombia itu terlihat memilih untuk bertahan di Anfield.
Lebih jauh, apabila menimbang performa Liverpool selama tur pra-musim dan laga persahabatan, performa Liverpool cukup menyakinkan.
Dari lima laga persahabatan selama pra musim di era Slot, Liverpool menang 4 kali dan 1 kali kalah. Menariknya, empat kemenangan Liverpool itu juga terjadi kontra saingan-saingannya di Liga Inggris yakni kontra Manchester United (3-0) dan Arsenal (2-1). Â
Oleh sebab itu, terlihat Slot seperti pelatih lama yang hanya memoles permainan Liverpool yang ditinggalkan oleh Klopp.
Untuk itu, langkah Slot untuk tak terburu-buru membeli pemain baru sangatlah tepat karena bagaimana pun Slot membutuhkan waktu untuk membaca dan menelaah kualitas para pemain yang tersedia.