Tercatat pada musim lalu dengan Paris Saint Germain, Mbappe mencetak 44 gol di semua turnamen yang diikutinya. Mbappe pun masuk lima besar dari pencetak gol terbanyak pada musim lalu, termasuk dengan rekan setimnya di Madrid, Vinicius Jr dan Jude Bellingham.
Endrick yang masih berusia 18 tahun tentu saja masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan iklim sepak bola Eropa. Untuk itu, Endrick bisa saja lebih sebagai pemain cadangan atau pun pelapis di lini depan. Lebih jauh, Endrick bisa menjadi aset masa depan untuk Madrid.Â
Kedatangan kedua pemain tersebut seperti membangkitkan ingatan pada era Galaticos di tahun 2000-an. Era itu ditandai oleh langkah Presiden Florentino Perez membeli para bintang dari pelbagai klub dan menyatukan mereka di Madrid.
Namun, langkah itu tak sepenuhnya sukses lantaran Madrid tak begitu mendominasi baik di Spanyol maupun di Eropa. Makanya, pembelian ala Galaticos perlahan mati suri.
Madrid mengambil langkah berbeda. Selain membeli para pemain muda berbakat sejak dinih seperti membeli Federico Valverde, Rodrygo dan Vinicius Jr, dan saat ini Endrick, Madrid terbilang pintar di bursa transfer pemain.
Mbappe sebenarnya sudah lama ditargetkan Madrid. Namun, ketidaksepakatan harga dengan PSG sehingga negosiasi menjadi mentok.
Ternyata, langkah itu malah seperti menjadi "durian runtuh" bagi Madrid lantaran Madrid mendapatkan Mbappe setelah kontraknya dengan PSG berakhir akhir musim lalu. Artinya, Madrid tak perlu berpeluh keringat untuk mendapatkan tanda tangan Mbappe.
Hal yang sama juga terjadi Antonio Rudiger yang didatangkan secara cuma-cuma dari Chelsea. Membaca situasi Rudiger yang goyah untuk mencapai kata sepakat dengan Chelsea, Madrid pun tak ragu mendekati pemain asal Jerman itu dan kemudian "mencaploknya" secara gratis dari Chelsea.
Menilik skuad El Real untuk musim depan, sebenarnya Madrid memiliki kekuatan Galacticos versi baru. Kekuatan itu terbangun bukan semata-mata demi kepentingan pasar dan bisnis, tetapi lebih jauh untuk mencapai sukses dalam meraih trofi.
Tak elak, Madrid akan menjadi favorit kuat untuk mempertahankan trofi Liga Spanyol pada musim depan. Terlebih lagi, Carlo Ancelotti masih berada di kursi pelatih dan kian solid dalam membangun konsistensi Madrid dari musim ke musim.
Barangkali, tantangan Ancelotti adalah membangun kesolidan di antara pemain depan yang memiliki karakter yang persis sama. Misalnya, Vinicius Jr dan Mbappe yang sangat cocok dan efektif bermain sebagai penyerang dari sektor kiri.