Cabang olahraga bulu tangkis kerap kali menjadi andalan Indonesia dalam setiap partisipasinya di ajang turnamen internasional.
Pada perhelatan olimpiade yang sementara berlangsung di Paris, Perancis saat ini, harapan kuat berada di pundak para pebulu tangkis Indonesia untuk mempertahankan tradisi meraih medali emas.
Namun, perjalanan para pebulu tangkis andalan Indonesia di Olimpiade Paris cukup menyakitkan. Pebulu tangkis andalan Indonesia dari sektor nomor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie kandas di babak kualifikasi grup.
Padahal, dua pebulu tangkis putra ini berada di sepuluh besar dunia. Ditambah lagi rekam jejak keduanya yang bertarung di partai final All England awal tahun ini, di mana Jonatan keluar sebagai pemenang. Â
Memang, Indonesia masih memiliki peluang untuk meraih medali. Harapan terakhir cabang bulu tangkis Indonesia berasal dari sektor ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto yang nota bene menjadi juara All England 2024.Â
Ganda ini akan bermain di perempat final kontra ganda putra China, Liang Wei Keng dan Wang Chang.
Selain ganda putra, Indonesia juga masih memiliki sektor tunggal putri, Gregoria. Gregoria akan bermain di perdelapan final kontra wakil Korea Selatan, Kim Ga-eun.
Dua sektor tersebut menjadi harapan terakhir Indonesia untuk meraih medali dari cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024.Â
Apabila meraih kekalahan, maka Indonesia akan mengulangi jalan yang sama seperti di perhelatan Asian Games Hangzhou 2023, yang mana untuk pertama kalinya dalam sejarah olahraga bulu tangkis Indonesia gagal meraih medali.
Olahraga bulu tangkis menjadi andalan Indonesia untuk sukses di turnamen-turnamen internasional. Akan tetapi, situasi yang terjadi seperti di Olimpiade Paris 2024 seperti menjadi alarm serius untuk olahraga bulu tangkis di Indonesia, terlebih khusus alarm untuk Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia atau PBSI.