Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sikap Datar Pep Guardiola pada Niat Julian Alvarez

1 Agustus 2024   09:45 Diperbarui: 1 Agustus 2024   09:49 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pep Guardiola, pelatih Manchester City. Foto Justin Tallis/AFP via Kompas.com

Pelatih Manchester City, Josep Pep Guardiola mengkombinasikan pemain muda didikan akademi dengan para pemain senior saat bermain kontra Barcelona pada laga persahabatan tur pra musim di Amerika Serikat (1 Juli 2024).

Perpaduan pemain itu bisa jadi menjadi orientasi Guardiola pada musim depan. Pemain muda dari akademi akan makin lebih mendapat tempat dalam pola permainan Man City.

Hal itu bisa terbaca dari gerak-gerik Man City pada bursa transfer pemain. Berbeda dengan tim-tim saingannya di Liga Inggris, Man City tampak kalem dalam urusan transfer pemain.

Sejauh ini, Man City baru mendatangkan 1 pemain baru. Savinho, pemain berpaspor Brasil dan bisa dimainkan sebagai penyerang sayap.

Dengan ini, terlihat Guardiola masih puas dengan kondisi skuad yang dimiliki. 

Juga, Guardiola bisa saja sudah merasa yakin dengan proyek Man City yang sudah berhasil mengembangkan pemain dari didikan akademi klub dengan baik.

Ditambah lagi, Guardiola terbilang sebagai pelatih yang tak ragu dalam mengorbitkan pemain muda dari akademi untuk menjadi bagian dari skuad utama. Phil Foden menjadi salah satu pemain yang diorbit Guardiola ke tim utama Man City.

Lalu, Cole Palmer yang memilih pergi dari Man City musim lalu dan pindah ke Chelsea. Di Chelsea, Palmer tampil impresif dengan mencatatkan 23 gol semusim.

Oleh sebab itu, Guardiola tampak biasa-biasa saja saat ada pemain dari skuad utama yang mau hengkang dari Man City. 

Sikap Guardiola itu bisa membahasakan bahwa dia sudah menemukan dan mempunyai alternatif apabila ada pemain dari skuad utama yang memilih untuk pergi meninggalkan Man City.

Sikap Guardiola itu juga berlaku pada Julian Alvarez. Pemain asal Argentina yang sementara membela timnasnya pada Olimpiade di Paris ini sepertinya berada dalam ketidakpastian di Man City. 

Tampaknya, Alvarez mau hengkang tetapi agak ragu untuk mengambil sikap yang pasti.

Niat Alvarez itu muncul tatkala si pemain melihat bahwa dia kurang mendapat tempat penting di laga-laga penting bersama Man City. Boleh dikatakan, pada musim keduanya berseragam "The Citizens", Alvarez masih menjadi pilihan kedua.

Alvarez memang direkrut dari River Plate dua musim lalu bukan untuk menjadi pilihan pertama. Terbukti, saat sudah mendapatkan Alvarez, Man City masih mau membeli Erling Haaland sebagai pilihan pertama di posisi striker Man City.

Kendati demikian, Alvarez sebenarnya menjadi salah satu pemain yang memiliki banyak menit bermain bersama Man City pada musim 2023/24. Tercatat, Alvarez berada di urutan kelima sebagai pemain yang mempunyai banyak menit bermain bersama Man City.

Seperti terlansir dalam dailymail.co.uk (31 Juli 2024), Alvarez pun mengakui bahwa dia menjadi salah satu pemain yang kerap dimainkan oleh Guardiola pada musim lalu. Hanya saja, dia agak menyesalkan tak dimainkan pada laga-laga besar.

"Musim lalu, saya adalah salah satu pemain dengan banyak menit di City. Tetapi, pada akhirnya engkau tak suka dibangkucadangkan pada laga-laga penting. Engkau ingin berkontribusi," ungkap Alvarez.

Di sini, Alvarez mempersoalkan menit-menit bermainnya pada laga-laga penting. Dalam dua musim Alvarez di Man City, Alvarez tak sekalipun dimainkan pada lima partai final yang dihadapi Man City.

Artinya, pemain yang mencetak 36 gol selama dua musim di Man City tersebut masih berada di tempat kedua setelah Erling Haaland. 

Padahal, di Timnas Argentina, Alvarez sudah menjadi pilihan pertama Lionel Scaloni dan bahkan sudah menggeser posisi Lautaro Martinez yang awalnya menjadi pilihan pertama.

Tak pelak, Alvarez pun menilai bahwa dia akan menyatakan sikapnya untuk bertahan ataukah tidak dengan Man City setelah keterlibatannya bersama Timnas Argentina pada Olimpiade di Paris.

Sebaliknya, Guardiola menyadari sikap Alvarez. Alih-alih panik dan berupaya mencari cara untuk mempertahankan si pemain, Guardiola malah tenang dan datar menyikapi situasi Alvarez.

"Saya tak berpikir untuk menggantikannya. Saya tahu dia mengatakan bahwa dia akan berpikir tentang hal itu. Ketika dia sudah selesai berpikir, agennya akan memanggil Txiki Begiristain dan kami akan melihat apa yang akan terjadi," ungkap Guardiola.

Guardiola terlihat tak begitu terganggu dengan pernyataan Alvarez. Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir pada Alvarez.

Sikap Guardiola itu menunjukkan bahwa Man City sudah memiliki opsi pengganti dan dibarengi dengan sistem klub yang sudah kuat dalam menopang kerja tim.

Kinerja Man City selama masa tur pra musim, yang mana Guardiola memadukan beberapa pemain dari didikan akademi dengan pemain senior bisa menjadi cara untuk menghadapi situasi di saat ada pemain yang memilih untuk hengkang.

Lebih jauh, Sikap datar Guardiola pada pernyataan Alvarez menunjukkan bahwa tak ada pemain yang lebih penting daripada tim. Tim dinomorsatukan, dan kepentingan pemain berada di belakang permainan tim.

Salam Bola
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun