Sebaliknya, Guardiola menyadari sikap Alvarez. Alih-alih panik dan berupaya mencari cara untuk mempertahankan si pemain, Guardiola malah tenang dan datar menyikapi situasi Alvarez.
"Saya tak berpikir untuk menggantikannya. Saya tahu dia mengatakan bahwa dia akan berpikir tentang hal itu. Ketika dia sudah selesai berpikir, agennya akan memanggil Txiki Begiristain dan kami akan melihat apa yang akan terjadi," ungkap Guardiola.
Guardiola terlihat tak begitu terganggu dengan pernyataan Alvarez. Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Muenchen itu menyerahkan sepenuhnya keputusan akhir pada Alvarez.
Sikap Guardiola itu menunjukkan bahwa Man City sudah memiliki opsi pengganti dan dibarengi dengan sistem klub yang sudah kuat dalam menopang kerja tim.
Kinerja Man City selama masa tur pra musim, yang mana Guardiola memadukan beberapa pemain dari didikan akademi dengan pemain senior bisa menjadi cara untuk menghadapi situasi di saat ada pemain yang memilih untuk hengkang.
Lebih jauh, Sikap datar Guardiola pada pernyataan Alvarez menunjukkan bahwa tak ada pemain yang lebih penting daripada tim. Tim dinomorsatukan, dan kepentingan pemain berada di belakang permainan tim.
Salam Bola
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H