Empat musim berturut-turut Manchester City menjadi kampiun Liga Inggris. Dominasi itu mempertegas kekuatan dan sistem kerja dari tim berjuluk "The Citizens" itu di era kepelatihan Josep Pep Guardiola.
Guna meruntuhkan dominasi Man City di Liga Inggris tersebut, tiap tim pesaing di Liga Inggris perlu berbenah. Pembenahan itu, salah satunya, lewat membangun keseimbangan dan kedalaman skuad yang mumpuni.
Tentu saja, di balik kedalaman skuad itu terbangun juga sistem kerja tim yang baku dan solid. Sistem kerja itu meliputi filosofi permainan tim yang identik dan juga cara kerja tim dalam menyikapi pelbagai situasi pada setiap musim.
Misalnya, bagaimana tim bersikap saat menghadapi badai cedera pemain dan juga jadwal laga yang ketat.
Selain Liverpool di era Pelatih Jurgen Klopp, juga Arsenal di bawah asuhan pelatih Mikel Arteta yang perlahan mulai mendekati dan menggoncangkan dominasi Man City. Dua musim berturut-turut, Arsenal mengganggu dominasi Man City.
Musim 2023/24 lalu, Arsenal  sebenarnya bisa meruntuhkan dominasi Man City. Namun, Arsenal tergelincir pada waktu yang tak tepat.Â
Tepatnya menjelang akhir musim, yang mana Arsenal menderita kekalahan di saat-saat Man City sementara berada pada titik konsistensinya.
Akibatnya, Arsenal yang berada di puncak klasemen disalib oleh Man City. Akhir kisah, Man City keluar sebagai juara dan Arsenal mesti puas duduk di tempat kedua klasemen akhir Liga Inggris.
Musim lalu menjadi pelajaran berharga bagi Arsenal. Guna meruntuhkan dominasi Man City, Arsenal perlu mempunyai keseimbangan skuad yang mumpuni. Paling tidak, Arsenal harus mempunyai skuad yang benar-benar solid dalam menghadapi pelbagai situasi.
Tak elak, pada bursa transfer pemain saat ini, Arsenal kembali memburu pemain baru. Bek muda asal Italia, Ricarddo Calafiori sudah menandatangani kontrak resmi dengan Arsenal dan kabarnya akan bergabung dengan Arsenal pada tur pra musim di Amerika Serikat.