Calafiori berkarakter sebagai bek serba bisa, yang mana bisa ditempatkan di bek kiri sayap atau pun bek tengah.Â
Lalu, kelebihan Calafiori adalah tak ragu untuk mengiring bola dari area pertahanan ke area depan, yang mana cocok dengan gaya permainan Arsenal di bawah kendali Arteta.
Lalu, Arsenal juga tertarik untuk mendatangkan gelandang asal Spanyol, Mikel Merino. Merino yang menjadi salah satu tulang punggung dari Timnas Spanyol meraih trofi Piala Eropa 2024 menjadi incaran Arsenal guna menguatkan sektor lini tengah.
Dari sisi usia, Merino yang berusia 28 tahun sudah terlihat matang sebagai pesepakbola. Dia menjadi salah satu tulang punggung terpenting bersama Real Sociedad pada musim lalu. Kematangannya itu bisa memberikan energi tambahan untuk lini tengah Arsenal.
Niat Arsenal mendatangkan Merino dari Sociedad itu tampak ketika rela melepaskan Emile Smith-Rowe ke Fulham. Dengan melepaskan Smith-Rowe, artinya Arsenal mempunyai keringanan dalam urusan gaji pemain yang diatur seturut aturan Financial Fair Play.
Secara umum, incaran Arsenal sejauh ini lebih pada penguatan komposisi skuad yang sudah terbangun dalam tiga tahun terakhir. Beberapa pemain sudah mendapat tempat regular dan sulit tergantikan dalam skema permainan Arsenal.
Akan tetapi, Arteta membutuhkan pemain pelapis yang kualitasnya sepadan dengan pemain regular di tengah ketatnya kompetesi yang dilakonkan selama satu musim kompetesi. Dalam hal ini, kedalaman skuad sangat dibutuhkan agar bisa menjaga ritme untuk tampil konsisten selama satu musim.
Kedalaman skuad Arsenal akan menjadi kunci untuk kembali menantang dominasi Man City pada musim 2024/25. Itu juga bisa menjadi cara untuk membuat Arsenal terus tampil konsisten dalam satu musim.
Perekrutan pemain yang relatif selektif pada bursa transfer pemain saat ini membahasakan bahwa secara umum Arsenal sudah mempunyai sistem kerja yang solid.
Barangkali yang menjadi pekerjaan rumah lanjutan dari Arsenal adalah mencari striker bernaluri gol. Musim lalu, Gabriel Jesus kerap dibekap cedera sehingga Arteta coba memainkan Kai Havertz, namun taktik itu gagal.
Untuk itu, Arteta perlu mencari sosok striker yang bisa mendukung kualitas skuad yang telah ada dan sekaligus menopang kerja Gabriel Jesus.