Penandatanganan kontrak Madrid dengan Endrick itu menjadikan Madrid sebagai "pemenang" lantaran tak sedikit klub yang mau mendapatkan Endrick, termasuk Barcelona.
Bahkan, Paris Saint Germain dan Chelsea pernah mengundang Endrick untuk datang ke stadion mereka untuk melakukan kunjungan guna melihat bagaimana klub-klub tersebut bekerja.
Namun, Endrick tak kepincut dengan undangan itu dan lebih teguh pada mimpinya bermain bersama Madrid. Bagi Endrick menjadi pemain Madrid merupakan momen terspesial. Sejak berusia 9 tahun, Endrick sudah bermimpi untuk membela Madrid.
Seperti terlansir dalam Forbes.com (27 Juli 2024), Endrick tak bisa menyembunyiksan rasa sukacitanya bercampur haru dengan kesempatannya bergabung dengan Madrid.
"Sejak saya masih kecil, saya sudah menjadi fan Real Madrid, dan sekarang saya pemain Real Madrid,"Â ungkap Endrick sambil menangis.
Tangisan Endrick menjadi wajah sukacita karena mimpinya untuk berseragam Los Blancos tercapai.Â
Dalam kata-katanya seperti yang dikutip oleh pakar transfer pemain, Fabrizio Romano (27/7/24), Endrick menyatakan bahwa bermain bersama Madrid merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Endrick mengawali babak baru bersama Madrid. Tentu saja, itu merupakan sebuah kebanggaan besar untuk pesepak bola muda yang langsung masuk tim sebesar Madrid.
Namun di balik kebanggaan itu, terdiam tantangan yang menanti Endrick. Bukan rahasia lagi jika Madrid dihuni oleh para pemain berkualitas. Terlihat Endrick akan menghadapi tantangan serius untuk menembus tim inti.
Kedatangan Mbappe menguatkan persaingan lini depan. Kompatriot Endrick dari Timnas Brasil, Vinicius Jr dan Rodrygo adalah dua pemain sayap sudah diandalkan pelatih Madrid, Carlo Ancelotti dalam dua musim terakhir.
Keuntungan Endrick adalah karakternya sebagai seorang striker sebagaimana mantan pemain Madrid, Karim Benzema. Kepergian Karim Benzema dua musim lalu sempat ditutup oleh Joselu yang juga sudah memutuskan untuk pergi ke klub asal Qatar, Al Gharafa di akhir musim 2023/24.Â