Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malam Terbaik Inggris dalam 50 Tahun Terakhir

11 Juli 2024   07:49 Diperbarui: 11 Juli 2024   10:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ollie Watkins merayakan golnya ke gawang Belanda di semifinal Piala Eropa 2024. Foto: AFP/Kenzo Triboillard via Kompas.com

 

Timnas Inggris berhasil lolos ke final Piala Eropa 2024. Kelolosan itu terjadi berkat kemenangan dramatis 2-1 atas Belanda di stadion BVB Dortmund (10/7/24). 

Adalah pemain pengganti, Ollie Watkins mencetak gol untuk Inggris menit-menit akhir laga. 

Gol itu pun memastikan jalan Inggris ke final sekaligus mengulangi kesuksesan Inggris berada di final Piala Eropa untuk kedua kalinya secara berturut-turut. 

Pada Piala Eropa 2020, Inggris tembus final. Sayangnya, kala itu Inggris kalah dari Italia lewat drama adu penalti. 

Raihan saat itu mengakhiri penantian Inggris selama 55 tahun di turnamen Piala Eropa. Untuk pertama kalinya dalam jangka waktu 55 tahun, Inggris yang dinilai sebagai cikal bakalnya sepak bola berada dan bermain di final Piala Eropa. 

Euforia suporter Inggris saat itu sangat tinggi. Apalagi partai final dilaksanakan di stadion Wembley,London, salah satu stadion bersejarah di Inggris. 

Nyanyian, "Football's coming home" menggema kuat sebelum dan selama laga berlangsung. 

Namun, tak disangka euforia Inggris itu redam dan ambisi Inggris untuk mengangkat trofi Piala Eropa untuk pertama kalinya pupus. Drama adu penalti mengakhiri harapan Inggris untuk pertama kalinya. 

Jadinya, suporter Italia menggubah lagu andalan suporter Inggris menjadi "Football's coming Rome." 

Kendati demikian, salah satu penghiburan terbaik adalah penantian lama Inggris untuk berada di final Piala Eropa berakhir pada Piala Eropa 2020. 

Final Piala Eropa 2024 bisa menjadi kesempatan terbaik untuk Inggris meraih trofi Piala Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah sejarah sepak bola dari Tim Tiga Singa tersebut. 

Terang saja, sebagaimana terlansir dalam BBC Sport (11 Juli 2024) Pelatih Gareth Southgate mengakui bahwa keberhasilan Inggris lolos ke babak final merupakan malam terbaik untuk suporter Inggris. 

"Kami sedang memberikan orang-orang malam yang mengagumkan. Kami sudah memberikan suporter kami beberapa malam terbaik dalam 50 tahun terakhir. Saya sungguh bangga dengan itu," ungkap Southgate. 

Southgate menilai bahwa kemenangan kontra Belanda dan lolos ke partai final adalah hadiah terbaik skuadnya untuk suporter Inggris dalam 50 tahun terakhir ini. 

Southgate, memang, salah satu pelatih yang menaikan performa Timnas Inggris di kancah turnamen internasional. 

Inggris yang biasanya ditaburi pemain bintang, tetapi kerap melempem di turnamen internasional perlahan naik ke permukaan dan menjadi salah satu ancaman untuk tim-tim lain. 

Jadinya, Inggris tak hanya tim bertabur bintang. Tetapi Inggris juga menunjukkan kualitas dan kesolidannya untuk berkompetesi mendapatkan posisi dan tempat terbaik di setiap turnamen. 

Tak tanggung-tanggung, Southgate mampu mengantarkan Inggris pada final Piala Eropa untuk kedua kalinya secara berturut-turut. 

Walau dikritik karena keputusannya dan juga gayanya dalam mengolah skuad timnas Inggris, Southgate terbilang sebagai pelatih yang tak begitu "terganggu" dengan suara dari luar lapangan. 

Lebih jauh, Southgate membuat keputusan yang berani dan bahkan tak familiar untuk pengamat sepak bola. Bagi pelatih asal Inggris itu, yang terpenting adalah bagaimana meraih hasil daripada mengikuti pendapat publik. 

Lolos ke final untuk kedua kalinya berturut-turut merupakan prestasi yang mengagumkan untuk Timnas Inggris. 

Selain itu menjadi malam yang terbaik untuk suporter Inggris, hal itu secara tak langsung membungkam kritik yang mengiringi perjalanan Inggris di Piala Eropa 2024. 

Kritik selalu tak lepas dari Timnas Inggris. Ketika Inggris bermain 0-0 dengan Slovenia di kualifikasi grup, suporter Inggris tak ragu untuk melemparkan gelas plastik yang tertuju kepada Southgate. 

Walau demikian, Southgate tetap pada pendiriannya. Langkah dan gayanya tetap sama. Tak ada banyak perubahan dalam gayanya mengatur Timnas Inggris. 

Alhasil, Inggris tembus final Piala Eropa 2024. Tantangan selanjutnya adalah menebus kegagalan pada  final Piala Eropa 2020. 

Tentu saja, hal itu tak gampang lantaran Inggris menghadapi Spanyol, satu-satunya tim yang meraih kemenangan 100 persen hingga partai final Piala Eropa 2024. 

Namun, belajar dari pengalaman Piala Eropa 2020, bukan tak mungkin Inggris mengakhiri penantian panjang. Dan, nyanyian "Football's coming home" bisa menjadi kenyataan untuk sepak bola Inggris. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun