Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kritik pada Timnas Inggris yang Terlalu Berlebihan

9 Juli 2024   06:54 Diperbarui: 9 Juli 2024   07:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Buyako Saka saat mencetak gol ke gawang Swiss. (Foto: AFP/INA Fassbender via Kompas.com)

Ekspetasi tinggi kerap menjadi biang kekecewaan, kemarahan, dan kritik. Sebab utamanya karena ekspetasi itu tak terjadi sesuai dengan kenyataan. Atau juga, kenyataan berjalan terbalik dengan ekspetasi.

Barangkali hal ini juga terjadi pada Timnas Inggris dalam perjalanannya di Piala Eropa 2024. Ekspetasi dari luar lapangan begitu tinggi lantaran komposisi skuad Inggris yang termasuk salah satu tim yang berskuad "termewah" dari sisi kualitas dari sekian kontestan lain.

Ekspetasinya berupa salah satunya adalah Inggris "harus" meraih hasil positif dengan cara yang meyakinkan dan hasil yang memuaskan. 

Namun, kenyataannya jalan Inggris tak gampang sejak dari babak kualifikasi grup hingga perempat final.

Tercatat hanya lima gol yang dibuat Timnas Inggris dan sudah kemasukan 3 gol. Padahal, apabila menimbang lini depan Inggris, umumnya para pemain di lini depan tersebut mencetak lebih dari 10 gol pada musim lalu di klub yang mereka bela.  

Kemenangan sulit teraih, hampir saja tersingkir, dan menang lewat drama adu penalti adalah beberapa warna yang menghiasi perjalanan "Tiga Singa" hingga mencapai semifinal Piala Eropa 2024.  

Terang saja, suporter Inggris "ribut". Lempar celaan dan kritik pada permainan timnas Inggris. Beberapa legenda sepak bola Inggris juga tak kalah ributnya dengan mencelah keputusan Pelatih Gareth Southgate yang dinilai terlalu kaku dalam seleksi pemain dan penerapan formasi tim.

Southgate dalam lima laga di Piala Eropa cenderung memasang pemain yang sama, terlebih khusus di lini depan. Persoalan Inggris yang paling kentara adalah produktivitas dalam mencetak gol di tengah skuad yang terbilang mewah.

Walau demikian, Southgate malah tetap memasang pemain yang sama. Harry Kane, Buyako Saka, Phil Foden dan ditopangi oleh Jude Bellingham adalah para pemain andalan Southgate di lini depan.

Hanya saja, Southgate membuat polesan dengan mengubah formasi. Misalnya, dari tiga sistem penyerang Buyako Saka, Harry Kane, dan Phil Foden menjadi satu formasi striker tetapi ditopangi oleh tiga pemain di belakangnya, yang mana Jude Bellingham bermain sebagai penyerang lubang di belakang Kane. Foden dan Saka tetap memainkan peran yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun