Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kritik pada Timnas Inggris yang Terlalu Berlebihan

9 Juli 2024   06:54 Diperbarui: 9 Juli 2024   11:04 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Buyako Saka saat mencetak gol ke gawang Swiss. (Foto: AFP/INA Fassbender via Kompas.com)

Atau juga, dalam laga kontra Swiss dengan formasi 3-4-2-1. Kane ditopangi oleh Foden dan Bellingham di belakang. Saka lebih digeser ke area gelandang kanan.

Perubahan formasi itu tak berbuah hasil positif. Tetap lini depan Inggris cenderung mandek. Makanya, kritik dari luar lapangan pun tetap menggema.  

Semakin menjadi rumit dan runyam ketika situasi tersebut "dimainkan" dan dimanfaatkan oleh media asal Inggris yang terbilang "cerewet" dalam menyikapi urusan bola.  

Jadinya, alih-alih performa Inggris yang terlihat belum meyakinkan ditopang dan didukung agar membaik, malah sebaliknya yang terjadi skuad Timnas Inggris dicelah dan dikritik.

Rupanya, kritik dan celaan dari luar lapangan terasa di dalam skuad. Ketika Buyako Saka mencetak gol ke gawang Swiss lewat titik penalti, pemain yang membelas Arsenal tersebut memasang kedua tangannya di kedua belah telinganya. Selebrasi itu bisa menandakan sinis Saka pada suara kritik dan celaan dari luar lapangan untuk timnya.

Jalan Inggris ke semifinal patut diapresiasi. Kritik yang muncul ke permukaan terbilang berlebihan jika menyadari bahwa Inggris sudah menjadi salah satu dari empat tim partai semifinal Piala Eropa. Satu langkah lagi Inggris tembus final mengulangi Piala Eropa 2020.

Dengan ini, Inggris tetap menjadi salah satu favorit kuat untuk mengangkat trofi pada 14 Juli mendatang.

Oleh sebab itu, kritik untuk Timnas Inggris terlalu berlebihan. Sebenarnya, kalau mau melirik tim lain, Inggris terbilang lebih baik daripada Perancis, salah satu tim semifinalis.

Perancis lolos ke semifinal dengan hanya mencetak tiga gol. Uniknya, tiga gol itu tak terjadi lewat permainan terbuka, tetapi lebih karena faktor keberuntungan.

Dua gol Perancis terlahir lewat proses bunuh diri dan satu gol dari titik penalti. Lalu, Perancis lolos ke semifinal dengan menyingkirkan Portugal karena menang drama adu penalti.

Kalau membandingkan dengan jalan Perancis, maka performa Inggris terbilang lebih baik. Toh, pada akhirnya yang menentukan adalah kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun