Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Inggris Menang Dramatis dan Spanyol Menang Meyakinkan

1 Juli 2024   05:22 Diperbarui: 1 Juli 2024   10:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dua tim raksasa sepak bola Eropa, Inggris dan Spanyol berhasil lolos ke babak 8 besar Piala Eropa 2024. 

Inggris lolos berkat kemenangan tipis 2-1 atas Slovakia di stadion Veltins-Arena, Schalke dan Spanyol lolos dengan kemenangan besar 4-1 atas Georgia di Rhein Energi Stadion, Cologne (1/7/24).

Kemenangan Dramatis Inggris

Inggris menang dramatis kontra Slovakia. Hampir saja, Inggris tersingkir secara menyakitkan dari Piala Eropa. Beruntung, dua gol Inggris terjadi di menit-menit injury tim.

Jude Bellingham menjadi pahlawan Inggris. Gol indahnya lewat tendangan salto pada menit ke-95 menjadi gol penyama kedudukan 1-1 sekaligus membuat laga dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Di perpanjangan waktu, kapten tim Harry Kane menambah satu gol.


Menyikapi kemenangan dramatis kontra Slovakia, Bellingham menilainya sebagai momen terbaik dalam karirnya seperti terlansir dalam Associated Press (1/7/24).

"Sangat sulit dihindari bahwa itu adalah salah satu moment paling penting dalam karir saya sejauh ini," ungkap Bellingham.

Gareth Soutgate ikut memuji momen majis Bellingham. Golnya menyelamatkan Inggris, dan bahkan karirnya sebagai pelatih. Southgate menilai bahwa Bellingham mempunyai karakter dan kepribadian yang bisa menciptakan momen yang isa mengubah permainan.

Laga kontra Slovakia masih menunjukkan wajah permainan Inggris yang tak begitu meyakinkan dan tak mempunyai daya magis untuk memanfaatkan peluang dengan baik. Terlihat beberapa suporter Inggris sudah meninggalkan stadion saat laga memasuki menit-menit akhir.

Inggris, memang, menguasai jalannya laga dengan pengusaan bola 63 persen. Namun, ancaman Inggris ke gawang ke Slovakia terbilang minim. Hanya 2 tendangan Inggris yang tepat sasar ke gawang Slovakia dari 16 percobaan. Bahkan, gol Bellingham menjadi tendangan pertama yang tepat sasar ke gawang Slovakia. 

Berbanding terbalik dengan Slovakia yang 3 kali mengancam gawang Inggris dari 13 percobaan.

Lini depan masih menjadi masalah klasik Inggris yang sudah terjadi sejak babak kualifikasi. Kendati demikian, pelatih Gareth Southgate masih menurunkan pemain yang sama di lini depan. Harry Kane didapuk sebagai striker tunggal, dan ditopang tiga gelandang Buyako Saka di sisi kiri, Jude Bellingham di belakang Kane, dan P. Foden.

Sistem ini pernah dimainkan oleh Southgate di babak kualifikasi, namun tak ebgitu efektif dalam urusan mencetak gol. Bukannya mencoba sistem yang baru, yakni memberikan pemain berbebda, Southgate masih berpaku pada peran pemain yang sama.

Sisi positinya ketika Southgate berani memercayakan gelandang muda, K. Mainoo sebagai pendamping Declan Rice di sektor gelandang jangkar. Pemain muda yang membela Manchester United tampil solid selama 84 menit. Bahkan, Mainoo mampu mencatatkan 2 percobaan tembakan ke gawang Slovakia, yang mana lebih banyak dari Saka dan Foden.

Sebaliknya, Slovakia sejak awal laga tampil lebih tajam dan percaya diri. Slovakia malah berhasil memberikan beberapa ancaman. Ancaman Slovakia itu berbuah gol di menit ke-25 lewat Ivan Scharnz. Gol Schrarnz itu menempatkannya sebagai salah satu top skorer sementara Piala Eropa 2024.

Bahkan, Slovakia hampir saja menyamakan kedudukan di menit perpanjangan waktu. Beruntung, tendangan pemain Slovakia hanya berada tipis di atas mistar gawang Inggris.

Kemenangan dramatis Inggris atas Slovakia tak meluputkan pelatih Gareth Southgate dari sasaran kritik. Salah satu kesalahan Southgate dalam laga kontra Slovakia adalah keengganan untuk melakukan pergantian pemain sejak awal. 

Padahal, pola permainan Inggris sudah tampak mandek, termasuk minimnya ancaman ke gawang Slovakia.

Apabila Inggris tak segera memperbaiki performa timnya, bukan tak mungkin Inggris akan menghadapi kesulitan menghadapi Swiss yang merumitkan Jerman di babak kualifikasi dan menyingkirkan Italia di babak 16 besar.

Kemenangan Meyakinkan Spanyol

Timnas Spanyol kembali menunjukkan konsistensinya di Piala Eropa 2024. Kelolosan Spanyol ke babak 8 besar terjadi lewat kemenangan besar nan meyakinkan kontra Georgia.

Tak tanggung-tanggung, Rodri dan kawan-kawan melesakan 4 gol dan hanya kebobolan lantaran gol bunuh diri dari bek Robin Le Normand pada menit ke-18 yang gagal mengantisipasi umpan silang dari pemain Georgia, Otar Kakabadze. Gol bunuh diri itu pun menjadi satu-satunya gol yang bersarang ke gawang Spanyol sejauh ini di Piala Eropa 2024.

Sisi positif pertama dari Spanyol adalah tak panik saat kemasukan terlebih dahulu gegara gol bunuh diri. Malahan, Spanyol mampu mendapatkan gol penyama kedudukan pada babak pertama lewat Rodri dengan memanfaatkan asis dari Nico Williams. Dengan itu, Spanyol mampu memaksimalkan dominasi penguasaan bola dengan efektivitas untuk memanfaatkan peluang dalam mencetak gol.

Spanyol mampu menembus barisan pertahanan Georgia pada babak kedua. Tiga gol bersarang ke gawang Georgia yang lebih memilih bermain bertahan daripada berani melakukan serangan balik. Tiga gol Spanyol itu menunjukkan bahwa Spanyol seperti mempunyai "Kartu AS" untuk meruntuhkan kesolidan pertahanan lini belakang Georgia.

Spanyol mendominasi jalannya laga. Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente memainkan skuad terbaiknya dalam laga ini setelah di babak kualifikasi De La Fuente cenderung melakukan rotasi pemain.

Tim yang sudah tak berpaku pada permainan Tika-taka ini menguasai 76 persen jalannya laga dengan 13 tembakan ke gawang Georgia dari 35 percobaan. 

Peluang-peluang Spanyol itu tak hanya tercipta berkat permainan dari kaki ke kaki, tetapi juga operan-operan panjang dari dua sisi penyerang sayap, dan juga bek sayap.

Tak pelak, penyerang muda, L. Yamal dan N. Williams merepotkan bagian sayap permainan Georgia. Keduanya bahkan mampu mencetak asis lewat umpan dari sisi sayap.

Lebih jauh, Spanyol juga tampil solid di sektor lini belakang. Spanyol masih belum kebobolan dari pola serangan terbuka. 

Terbukti, Georgia juga tak terlalu mengancam gawang Spanyol. Hanya empat tembakan yang mengarah ke gawang Spanyol, dan hampir semuanya tak tepat sasaran.

Kemenangan meyakinkan Spanyol kian menunjukkan kesolidan permainan dari tim berjuluk, La Roja tersebut. Kalau bisa dikatakan, Spanyol bisa menjadi salah satu tim yang pantas berada di partai final Piala Eropa 2024.

Tantangan selanjutnya di babak 8 besar bagi Spanyol bermain kontra Jerman. Apabila Spanyol mempertahankan pola permainan yang sama, bukan tak mungkin kiprah Tim Panzer di tanah sendiri bisa saja berakhir.

Salam bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun