Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jerman Redam Kejutan Ledakan Dinamit Denmark

30 Juni 2024   05:24 Diperbarui: 30 Juni 2024   07:54 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Jerman merayakan gol ke gawang Denmark. Foto: AFP/Kenzo Triboillard via Kompas.com


Kejutan terjadi pada babak 16 besar Piala Eropa 2024 di Jerman. Juara bertahan, Tim Nasional Italia ditundukan oleh Timnas Swiss dengan skor 2-0.

Kejutan itu, terang saja, memberikan pesan pada tim-tim kuat lainnya. Tidak ada status favorit dalam turnamen dan siapa pun bisa lolos ke babak delapan besar.

Tak pelak, tuan rumah Timnas Jerman yang menghadapi Timnas Denmark (30/6/24) di stadion Signal Iduna Park, Dortmund sepertinya tak mau jatuh pada lubang yang sama sebagaimana nasib Timnas Italia.

Menghadapi Timnas Denmark yang juga dijuluki dengan Tim Dinamit, Jerman langung mengambil inisiatif untuk tampil mendominasi.

Dominasi itu dibarengi dengan banyak peluang yang tercipta. Tercatat Jerman menciptakan 15 tembakan dengan 9 yang tepat sasar ke gawang  Denmark yang dikawal oleh K. Scheimeihel.

Jerman tampil solid dalam menutup formasi serangan balik Denmark, dan juga agresif untuk mencari peluang dalam mencetak gol.

Apabila peluang-peluang itu dimanfaatkan dengan baik, tim asuhan dari pelatih muda Julian Nagelsmann itu bisa menang lebih dari dua gol.

Laga antara Jerman vs Denmark sempat diberhentikan selama 25 menit karena hujan deras mengguyuri stadion. Sebelum laga kembali dijalankan, para pemain terlebih dahulu melakukan pemanasan.

Dua gol Tim Panzer, julukan Timnas Jerman baru dicetak pada babak kedua. Kai Havertz akhirnya mencetak gol dan itu terjadi lewat titik penalti pada menit ke-53.

Penalti itu terlahir berkat intervensi VAR yang mana dalam review tampaknya bola menyentuh tangan pemain Denmark, Andersen.

Gol kedua dibuat oleh J. Musiala. Gol itu pun menjadi yang ketiga bagi pemain yang membela Bayern Muenchen dan sekaligus menempatkan Musiala sebagai salah satu top skorer sementara Piala Eropa 2024.

Secara umum, Nagelsmann tak mengubah skuad regular dan andalan Jerman. L. Sane yang menjadi muka baru dalam skema permainan Jerman. Sane menggantikan peran F. Wirtz yang dibangkucadangkan.

Dari susunan skuad, Nagelsmann memainkan formasi pemain yang terbilang senior. Rata-rata usia pemain yang dimainkan oleh Nagelsmann adalah 29 tahun dan 117 hari.

Dengan ini, tampaknya Nagelsmann lebih bersandar pada peran dan pengaruh para pemain senior daripada lebih berpaku pada pemain muda semata.

Kai Havertz yang belum sekalipun mencetak gol di tiga laga babak kualifikasi grup tetap dipertahankan sebagai striker tunggal. Sebelumnya spekulasi mencuat bahwa N. Fulkrug lebih cocok dimainkan sebagai striker karena lebih efektif. 

Fulkrug sudah mengoleksi 2 gol di babak kualifikasi grup walaupun pada dua laga perdana pada kualifikasi grup, Fulkrug lebih bermain sebagai pemain pengganti.

Toni Kroos kembali menjadi salah satu aktor penting dari pola permainan Jerman. Pemain yang sudah memutuskan pensiun dari karir profesional setelah Piala Eropa 2024 ini menjadi pemain yang aktif di lini tengah.

Tercatat Kroos mencatatkan 88 dari 92 passing atau rata-rata 95,7 persen. Selain operan yang terbilang akurat dan efektif, Kroos mampu menciptakan empat kesempatan untuk mencetak gol.

Jerman menjadi tim kedua setelah Swiss yang lolos ke babak perempat final. Kelolosan itu mengakhiri tren negatif Jerman di turnamen internasional.

Sejak tahun 2016, Jerman selalu gagal lolos ke babak 8 besar. Oleh sebab itu, tak berlebihan jika status favorit juara makin melekat kuat pada timnas Jerman setelah berhasil mengalahkan Denmark.

Para suporter Jerman pun kian optimis. "Kami akan pergi ke Berlin," nyanyian para suporter yang terdengar di stadion Dortmund. Berlin akan menjadi arena final Piala Eropa 2024 pada 14 Juli mendatang.

Tentu saja, nyanyian suporter Jerman akan menjadi kenyataan apabila tetap menjaga penampilan yang solid dan sekaligus mewaspadai ledakan tim-tim kuda hitam.  

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun