Gol kedua dibuat oleh J. Musiala. Gol itu pun menjadi yang ketiga bagi pemain yang membela Bayern Muenchen dan sekaligus menempatkan Musiala sebagai salah satu top skorer sementara Piala Eropa 2024.
Secara umum, Nagelsmann tak mengubah skuad regular dan andalan Jerman. L. Sane yang menjadi muka baru dalam skema permainan Jerman. Sane menggantikan peran F. Wirtz yang dibangkucadangkan.
Dari susunan skuad, Nagelsmann memainkan formasi pemain yang terbilang senior. Rata-rata usia pemain yang dimainkan oleh Nagelsmann adalah 29 tahun dan 117 hari.
Dengan ini, tampaknya Nagelsmann lebih bersandar pada peran dan pengaruh para pemain senior daripada lebih berpaku pada pemain muda semata.
Kai Havertz yang belum sekalipun mencetak gol di tiga laga babak kualifikasi grup tetap dipertahankan sebagai striker tunggal. Sebelumnya spekulasi mencuat bahwa N. Fulkrug lebih cocok dimainkan sebagai striker karena lebih efektif.Â
Fulkrug sudah mengoleksi 2 gol di babak kualifikasi grup walaupun pada dua laga perdana pada kualifikasi grup, Fulkrug lebih bermain sebagai pemain pengganti.
Toni Kroos kembali menjadi salah satu aktor penting dari pola permainan Jerman. Pemain yang sudah memutuskan pensiun dari karir profesional setelah Piala Eropa 2024 ini menjadi pemain yang aktif di lini tengah.
Tercatat Kroos mencatatkan 88 dari 92 passing atau rata-rata 95,7 persen. Selain operan yang terbilang akurat dan efektif, Kroos mampu menciptakan empat kesempatan untuk mencetak gol.
Jerman menjadi tim kedua setelah Swiss yang lolos ke babak perempat final. Kelolosan itu mengakhiri tren negatif Jerman di turnamen internasional.
Sejak tahun 2016, Jerman selalu gagal lolos ke babak 8 besar. Oleh sebab itu, tak berlebihan jika status favorit juara makin melekat kuat pada timnas Jerman setelah berhasil mengalahkan Denmark.
Para suporter Jerman pun kian optimis. "Kami akan pergi ke Berlin," nyanyian para suporter yang terdengar di stadion Dortmund. Berlin akan menjadi arena final Piala Eropa 2024 pada 14 Juli mendatang.