Para pemain Austria tampaknya tak ragu untuk meladeni kekuatan Timnas Belanda. Bahkan pemain Austria tak segan untuk mengontrol bola.
Austria menjadi salah satu kejutan di turnamen Piala Eropa 2024. Mengawali laga perdana di kualifikasi grup dengan kekalahan yang cukup tipis dari Perancis, Austria bangkit saat bermain kontra Polandia dengan kemenangan 3-1.
Puncaknya saat Austria tak segan meladeni permainan salah satu tim kuat, Belanda. Permainan agresif dan tak ragu dalam mengontrol bola menjadi pola permainan Austria. Juga, operan-operan terobosan di lini belakang lawan menjadi andalan Austria dalam mengancam dan mencetak gol ke gawang Belanda.
Dua gol Austria terjadi dalam skema yang sama, yang mana para pemain Austria mampu membaca celah di antara bek Belanda untuk melakukan umpan terobosan dan kemudian mencipatakn gol.
Austria menciptakan kejutan dari Grup D.Â
Tak disangka, tim yang berperingkat ke-25 dunia menjadi juara grup di atas Perancis yang berperingkat ke-2 dan Belanda yang berperingkat ke-7.Kejutan Austria itu bisa tak lepas dari sistem permainan tim yang telah dibangun oleh Ralf Rangnick selama dua tahun terakhir.
Faktor Ralf Rangnick
Performa dan keberhasilan Austria di kualifikasi Piala Eropa 2024 kembali menaikan reputas Ralf Rangnick.Â
Rangnick menjadi bahan perbincangan di dunia sepak bola setelah dipilih untuk melatih Manchester United (MU). Rangnick dipilih sebagai pelatih interim untuk menggantikan Ole Gunnar Solksjaer yang dipecat MU pada November 2021.Â
Rangnick juga dikontrak untuk menjadi konsultan di MU hingga 2024 namun kesepatakan itu berakhir lantaran Erik Ten Hag tampaknya enggan bekerja dengan Rangnick.
Rangnick dijadikan pelatih oleh MU lantaran filosofi permainan "gegenpressing", permainan menyerang cepat dengan memanfaatkan kecepatan pemain di setiap lini. Bahkan, Rangnick dinilai sebagai "father of geggenpressing", dan hal itu ikut diakui oleh Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, dan Julian Nagelsmann yang memainkan sistem permainan yang sama.
Akan tetapi, Rangnick tak sukses menerapkan permainan tersebut di MU. Cristiano Ronaldo sempat mengritik Rangnick dan menilai Rangnick bukanlah seorang pelatih.