Untuk itu, tak perlu terlalu bersandar pada nilai rapor sebagai satu-satunya standar dalam mengevaluasi perkembangan anak.Â
Terlebih lagi, gegara nilai rapor yang tak sesuai dengan ekspektasi, orangtua menjadi judgmental dengan anak sendiri dan membandingkan performanya dengan anak lain.
Sikap itu bukannya menjadi solusi, tetapi malah bisa menjadi beban batin untuk anak. Dengan itu, masalah tak terpecahkan, tetapi bisa menghadirkan masalah baru untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dalam jangka waktu lebih lanjut.
Nilai rapor bukanlah akhir segala-galanya dari proses pendidikan. Jadi, saat nilai rapor tak sesuai dengan ekspektasi, orangtua pun mencari cara bagaimana membantu anak agar tak kecewa dengan nilai yang diperoleh dan juga membantunya untuk menemukan hal yang lebih baik untuk pendidikannya.
Nilai rapor memang sangat penting lantaran itu menjadi bagian dari evaluasi untuk sekolah, siswa, dan orangtua. Akan tetapi, kita tak boleh memenjarakan konsep kita pada kualitas pendidikan seorang anak pada pencarian nilai rapor.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H