Kane terlihat terkepung di antara barisan belakang Serbia. Akibatnya, pemain yang membela Bayern Muenchen jarang mengancam gawang Serbia.
Foden dan Saka tak menunjukkan kualitas terbaiknya sebagaimana yang mereka tampilkan di klub yang mereka bela. Penetrasi kedua pemain muda itu kerap mentok di antara kesolidan barisan Serbia.
Sisi positifinya, Southgate memainkan Bellingham di posisi terbaiknya di Real Madrid. Selain sebagai gelandang tengah guna mengatur serangan, Bellingham juga bermain sebagai penyerang lubang di belakang Kane.
Taktik itu berjalan ampuh lantaran Bellingham mampu memanfaakan umpan Saka dengan baik. Dengan ini, Southgate pun perlu mempertahankan momentum posisi terbaik Bellingham di belakang striker.
Di lini belakang, Inggris menghadapi situasi dilematis. Harry Kane diganti oleh Marc Guehi guna mendampingi John Stones. Guehi belum terlalu teruji bersama timnas Inggris.Â
Akan tetapi, pemain yang membela Crystal Palace tampil sebagai salah satu pemain terbaik Inggris saat meladeni Serbia.
Selain itu, taktik Southgate memaikan D. Rice dan T. Alexander-Arnold menjadi langkah yang tepat guna melindungi lini belakang Inggris yang dinilai tak terlalu solid.
T. Alexander-Arnold aslinya adalah bek kiri. Namun, sejak di Liverpool, Alexander-Arnold pernah dicoba untuk dimainkan di sektor gelandang jangkar.Â
Hal yang sama pun dilakukan oleh Soutgate. Taktik itu berjalan mulus, yang mana Alexander-Arnold mampu menjadi pengatur serangan dan juga pemain yang memutus aliran serangan lawan.
Secara umum, Southgate memainkan strategi yang tepat lantaran pelatih asal Inggris itu menempatkan para pemain seturut karakter dan kualitas yang mereka miliki.
Akan tetapi, tantangannya ketika menimbang performa para pemainnya adalah bagaimana menciptakan harmonisasi serentak mampu mengeluarkan potensi terbaik dari setiap pemain.