Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erik Ten Hag seperti Tinggal dalam Limbo

11 Juni 2024   18:27 Diperbarui: 12 Juni 2024   00:13 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erik Ten Hag mencium trofi Piala FA. Foto: Justin Tallis/AFP via Kompas. com

Salah satu pemandangan yang hangat terjadi di bursa transfer setelah musim 2023/24 berakhir adalah pergantian dan pencarian pelatih baru. Beberapa klub besar Eropa memutuskan untuk memecat atau pun mengakhiri kontrak dengan pelatih klub mereka dan kemudian mencari pelatih baru.

Contohnya Chelsea. Secara mengejutkan klub asal Liga Inggris itu memecat Mauricio Pochettino yang baru semusim berlaku sebagai pelatih The Blues, julukan Chelsea.

Padahal, menjelang akhir musim, Pochettino tampaknya mulai menemukan formula untuk mengembalikan mentalitas kemenangan tim. 

Selain mengantarkan Chelsea ke final Piala Carabao, Pochettino juga mampu membawa Chelsea ke posisi ke-6 klasemen akhir Liga Inggris 2023/24. Posisi ini lebih baik daripada musim sebelumnya yang mana Chelsea berada di posisi ke-12 klasemen akhir.

Akan tetapi, manajemen Chelsea sepertinya tak begitu yakin dengan proyek Pochettino selama semusim. Tak pelak, ketika musim berakhir, Pochettino pun harus angkat kaki dari Stamford Bridge dan Chelsea mengontrak Enzo Maresca sebagai pelatih baru.

Ketika Chelsea sudah mengambil langkah yang pasti, salah satu saingan di Liga Inggris, Manchester United (MU) masih belum pasti memutuskan nasib dari Pelatih Erik Ten Hag.

Dengan ini, seturut pelbagai kabar yang tersiar, Ten Hag berada dalam situasi yang tak pasti. Nasibnya sebagai pelatih MU untuk musim depan sepertinya terancam di tengah pelbagai spekulasi pengganti.

Namun, manajemen klub belum mengambil sikap yang jelas dan pasti. Akibatnya, Ten Hag seperti berada dalam situasi yang terlupakan dan terbuang walaupun mampu mempersembahkan trofi Piala FA pada musim ini.

Atau dengan kata lain, Ten Hag berada dalam limbo. Limbo biasanya dipahami sebagai tempat orang yang terbuang dan terlupakan.

Erik Ten Hag membawa MU tampil mengagumkan di Liga Inggris pada musim ini. Kendati berhasil meraih trofi Piala FA dengan mengalahkan rival sekota, Manchester City, MU harus keluar di posisi ke-8 klasemen akhir Liga Inggris.

Beruntung bagi MU bisa meraih trofi Piala FA lantaran itu menjadi tiket bagi klub berjuluk "Setan Merah" itu bermain di Piala Eropa pada musim depan.

Nasib Erik Ten Hag berada dalam ketidakjelasan apabila menimbang langkah dari salah satu pemilik (baru) Jim Ratcliffe. Sejak mengambil alih sebagian besar saham dari kepemilikan MU, pengusaha kaya asal Inggris itu mengganti beberapa figur penting di dalam klub.

Mulai dari pergantian pemimpin klub (CEO) hingga pergantian direktur olahraga menjadi langkah perubahan Ratcliffe di MU. Makanya, tempat Ten Hag sebagai pelatih MU pun ikut terpengaruh ketika menimbang langkah-langkah yang dibuat oleh Ratcliffe.  

Kabarnya, ketidakjelasan posisi Ten Hag sebagai pelatih sudah mulai mencuat ke permukaan menjelang Final Piala FA. Artinya, hasil dari Piala FA tak begitu berpengaruh pada sikap manajemen klub.  

Bahkan seturut laporan Sky Sports (10 Juni 2024), pelatih asal Belanda itu pun menyadari bahwa kubu Setan Merah sementara menjajaki kemungkinan sosok pelatih lain. Dengan ini, tempatnya sebenarnya tak nyaman.

Beberapa nama mencuat sebagai kandidat pelatih MU. Nama Pochettino termasuk salah satu nama yang masuk daftar pengganti. Ada pula Thomas Tuchel yang tak bertahan di Bayern Muenchen. Bahkan, Gareth Southgate yang sementara melatih Timnas Inggris ikut menjadi salah satu nama yang muncul dalam bursa pengganti Ten Hag.

Kendati demikian, kubu MU masih belum menemukan titik tujuh yang jelas. Sebagai akibatnya, nasib Ten Hag tak begitu jelas. Efek lanjutnya bisa berakibat pada relasi antara pelatih Ten Hag apabila bertana dan manajemen klub. 

Sebenarnya, Ten Hag tak menyembunyikan niatnya untuk tetap bertahan di MU hingga musim depan. Bahkan, menjadi juara Piala FA adalah langkah Ten Hag untuk meyakinkan manajemen klub agar tetap mempertahankan masa kerjanya di MU.

Namun, pihak klub rupanya sudah mulai meragukan Ten Hag semenjak menimbang performa Setan Merah di Liga Inggris. Untuk itu, menjadi juara Piala FA bukanlah jaminan mendasar bahwa pihak klub, dalam hal ini pemilik baru, Ratcliffe bisa yakin dengan Ten Hag. 

Nasib Ten Hag tampak tak jelas. Pelatih berusia 54 tahun kelihatannya tak begitu mendapat simpati dari pemilik klub yang baru walau di akhir musim berhasil mendapatkan trofi Piala FA setelah mengalahkan Man City.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun