Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ujian Kesabaran Julian Alvarez

10 Juni 2024   07:47 Diperbarui: 10 Juni 2024   07:52 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Julian Alvarez dengan rekan setimnya Kevin de Bruyne di Manchester City. Foto: AFP/Darren Staples via Kompas.com


Di tengah maraknya pergantian pelatih di beberapa klub besar di daratan Eropa, bursa transfer pemain juga sudah mulai menggeliat. 

Kemeriahannya barangkali belum terlalu tampak menimbang kesibukan jadwal turnamen antar negara yang mau terjadi di depan mata.

Di benua Eropa, kompetesi Piala Eropa di Jerman akan segera dimulai (14 Juni -14 Juli 2024). Dan, di benua Amerika dengan Copa America pada 21 Juni-15 Juli 2024. 

Dua kompetesi tersebut bisa saja menjadi instrumen klub-klub Eropa untuk melirik pemain dan celah untuk merayu pemain yang ditargetkan.  

Riak-riak transfer pemain, meman, tetap muncul di hadapan jadwal Piala Eropa dan Copa America.

Beberapa nama yang tak begitu diperhitungkan malah masuk isu transfer pada musim ini. Salah satunya, pemain asal Argentina yang berseragam klub Manchester City, Julian Alvarez.

Julian Alvarez terbilang sebagai pemain yang cukup unik. Direkrut dari River Plate dua musim lalu, Alvarez yang berposisi striker itu dinilai sebagai pelapis dari Erling Haaland.

Sama halnya ketika Alvarez masuk skuad Piala Dunia 2022 di Qatar. Alvarez menjadi pelapis dari striker klub Inter Milan, Lautaro Martinez.

Performa Martinez mandek di turnamen tersebut. Alvarez jadi pengganti dan malah mampu memberikan memberikan perbedaan untuk Timnas Argentina ketika dimainkan Lionel Scaloni.

Sebagai akibatnya, seturut perjalanan turnamen, Martinez yang malah menjadi pilihan kedua, dan Alvarez menjadi pilihan pertama di lini depan Argentina. Tak tanggung-tanggung, Alvarez mencetak 4 gol selama piala dunia tersebut.  

Situasi persis sama selama dua musim bermain untuk The Citizens, julukan Argentina. Alvarez kerap tampil memukau ketika dipercayakan untuk turun bermain baik sejak menit awal maupun sebagai pemain pengganti.

Menariknya, Alvarez juga mampu beradaptasi dengan sistem yang diterapkan oleh Pelatih Pep Guardiola. 

Misalnya, Alvarez dipercayakan untuk mengisi peran dari Kevin de Bruyne yang menderita cedera di awal musim 2023/24.

De Bruyne sering bermain di belakang striker. Peran itu dimainkan dengan baik oleh Alvarez. Bahkan catatan sumbangsihnya dalam menciptakan asis meningkat drastis yang mana Alvarez mampu membuat 12 asis.

Umumnya asis itu dibuat Alvarez ketika mengisi peran dari Kevin de Bruyne. Berbeda dengan musim pertamanya di Man City di mana Alvarez tak mencatatkan satu pun asis.  

Kendati demikian, Alvarez nampaknya masih belum menjadi pilihan pertama dari Guardiola. Tetap pilihan kedua.

Ketika Haaland dan De Bruyne dalam kondisi fit, Guardiola memainkan Alvarez sebagai pemain pengganti. Alvarez cenderung sebagai pemain pengganti ketika Man City membutuhkan "faktor pembeda" di tengah situasi sulit memecahkan kebuntuan.

Masalahnya, Alvarez masih berada dalam usia produktif, 25 tahun. Popularitasnya sudah naik daun untuk konteks Eropa.

Terang saja, Alvarez pun kabarnya diminati oleh beberapa klub besar di Eropa. Tercatat Paris Saint Germain (PSG) dan Atletico Madrid yang coba menjajaki kemungkinan untuk mendapati tanda tangan dari pemain asal Argentina tersebut.

Namun, Man City menampik setiap isu yang berkaitan dengan Alvarez. Bagaimana pun, Alvarez termasuk pemain penting karena mampu beradaptasi dengan baik pada sistem yang dikehendaki oleh Guardiola.

Namun, di tengah usianya yang produktif dan kualitasnya yang tak diragukan, tawaran dari klub-klub lain cukup menggiurkan. Apalagi tawaran itu dibarengi dengan janji untuk menjadi pilihan utama dalam tim dan mendapatkan jam bermain lebih banyak.

Kepergian Alvarez bisa menjadi sebuah kehilangan yang cukup besar. Menimbang peran dan kesabarannya selama dua musim berseragam Man City, Alvarez termasuk pemain penting dan sulit tergantikan.

Di tambah lagi dengan kesediaan Alvarez untuk bermain di posisi yang bukan posisi aslinya. Dia mampu beradaptasi dengan sistem yang baru, dan perubahan itu tak mengubah profesionalitas si pemain.

Isu tentang Alvarez bisa menjadi tanda-tanda yang tak baik untuk Man City. Hal itu juga bisa menjadi ujian kesabaran dari Alvarez yang barangkali tak mau terus-terusan menjadi pilihan kedua dalam skema permainan Pep Guardiola di Man City.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun