Di sini, Indonesia barangkali perlu belajar dari Real Madrid yang mampu menjadi raja Liga Champions. Madrid sering memainkan pola permainan efektif dan efesien. Tak begitu menguasai jalannya pertandingan, tetapi bisa tampil sangat menyengat ketika lawan lengah.Â
Tentu saja, gaya permainan efesien itu terbangun melalui latihan yang tak gampang. Mentalitas para pemain perlu diasah. Daya juang perlu dibarengi dengan ketahanan mental untuk menghadapi setiap situasi.Â
Hasil laga kontra Irak belum secara penuh menutup peluang Indonesia melaju ke babak ketiga kualifikasi dunia. Tertinggal satu laga kontra Filipina.Â
Walau demikian, laga kontra Irak menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk waktu yang akan datang.Â
Dalam mana, untuk meraih hasil yang baik tak cukup dengan bermain agresif dan mendominasi, tetapi juga perlu bermain efektif dan efesien. Dengan kata lain, perlu belajar dari gaya permainan Madrid yang tampil efesien ketika menghadapi lawan yang agresif dan mendominasi.Â
Salam BolaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H