Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Narendra Modi Menuju 3 Periode Jadi Perdana Menteri India

5 Juni 2024   14:58 Diperbarui: 5 Juni 2024   15:37 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri India, Narendra Modi.  (Foto: AFP/PUNIT PRANJPE via Kompas.com)


Negara India baru saja melaksanakan pemilihan umum. Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dengan 640-an juta pemilih, India melakukan pemilu dalam rentang waktu enem pekan (19 April -- 1 Juni 2024).

Berdasarkan hasil perhitungan suara sementara, sejauh ini partai politik pimpinan dari Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata sementara unggul.

Besar kemungkinan juga, Perdana Menteri Narendra Modi akan kembali menjadi Perdana Menteri India untuk tiga periode. Modi akan menjadi politikus kedua yang  menjadi perdana menteri India tiga periode. 

Sebelumnya, Jawaharlal Nehru menjadi perdana menteri pertama yang menang tiga periode.

"Kemenangan hari ini adalah kemenangan dari dunia demokrasi terbesar," kata Modi pada kerumunan massa yang berada di headquarter Partai Bharatiya Janata pada Selasa (4 Juni 2024) sebagaimana terlansir dalam AP News (5 Juni 2024).  

Kemenangan Modi juga terlihat dari kemenangan koalisi demokrasi nasional atau The National Democratic Alliance yang mana koalisi ini dipimpin oleh Partai Bahratiya Janata dengan memenangkan 272 kursi mayoritas di parlemen.

Partai Bharatiya Janata sendiri sebenarnya memenangkan 240 kursi di parlemen. Bharatiya Janata mengamankan suara mayoritas di parlemen.

Hanya saja, saingan politik dari Partai Bharatiya Janata yakni Partai Nasional Congress memenangkan 222 kursi. Artinya, BJP belum menguasai suara mayoritas di parlemen. 

Untuk itu, Modi perlu mendapat dukungan dari partai dalam koalisi agar menguatkan agenda pemerintahannya di periode ketiga.

Hasil pemilihan itu juga menunjukkan peta perpolitikan di India. Bahkan, itu juga menunjukkan bahwa jalan tiga periode Modi ke panggung Perdana Menteri taklah gampang.

Salah satu lawan politik Modi, Rahul Gandhi dari Partai Nasional Kongress menilai bahwa hasil dari pemilihan umum 2024 di India menunjukkan pesan dari rakyat.

"Orang-orang paling miskin dari negara ini sudah mempertahankan konstitusi India," kata Gandhi dalam konfrensi pers seperti terlansir dalam AP News.com (5 Juni 2024).

Dalam masa kampanye, Modi memprediksi bahwa partainya akan memenangkan 370 kursi dan tambahan dari partai koalisinya dengan 30 kursi. Namun, perkiraan Modi berseberangan dengan hasil yang terjadi, yang mana partai koalisinya hanya memenangkan 294 kursi saja.

Oleh sebab itu, Modi mesti bekerja sama dengan partai dalam koalisi demokrasi nasional dalam masa lima tahun pemerintahan ke depan.

Secara umum, dalam satu dekada terakhir Modi menjadi sosok yang sangat berpengaruh untuk pertumbuhan ekonomi India. Modi membuat India sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar.

Bahkan, dalam sepuluh tahun masa kepemimpinannya, Modi mampu mengantarkan ekonomi India pada posisi kelima dunia. Dalam salah satu agenda dari kampanyenya, Modi menjanjikan untuk mengantarkan India pada posisi yang ketiga.

Modi bukannya tanpa kritik dalam masa kepemimpinannya. Bagi para pengritiknya, Modi terlihat sebagai pemimpin yang menggerus demokrasi India dan menciptakan kebijakan politik yang tak terlalu pro pada kaum Muslim. Kaum Muslim sendiri berkisar 14 persen dari populasi di India.

Modi juga dipandang memainkan taktik tangan besi untuk menekan lawan politik dan mengunci media independen yang kritis dengan kebijakannya.

Akan tetapi, Modi menolak kritik itu dengan mengatakan bahwa demokrasi sementara bertumbuh di India.
Modi memulai kampanye politiknya dua bulan yang lalu. Dalam agenda politiknya, 

Modi menjanjikan untuk menjadikan India sebagai negara maju pada tahun 2047 dan fokus pada kebijakan yang berpihak pada kemakmuran rakyat dan peningkatan infrastruktur digital yang bisa memberikan keuntungan bagi jutaan orang India.

Modi terlahir pada 17 Sepetember 1950 dari keluarga kasta terbawah di negara bagian Barat Gujarat. Karir Modi berjalan dari bawah. Bahkan, di usia muda, Modi sempat membantu ayahnya untuk melayani the di stasiun kereta api di Gujarat's Vadnagar.

Pada usia sangat muda, Modi sudah menunjukkan minatnya pada politik. Dia bergabung dengan kelompok Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), kelompok Hindu nasionalis yang menolak sekularisme dan menginginkan agar Hinduisme menjadi bagian dari konstitusi (Aljazeera, 27 May 2014).

Pola pikir dari grup RSS itu menjadi bagian dari ideologi yang terbangun di partai yang dipimpin Modi saat ini. Secara umum, karir politik Modi mulai dan terjadi di Gujarat. 

Reputasi Modi pun naik daun di Gujarat berkat kepemimpinannya yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan administrasi bisnis yang efisien dan lobi internasional untuk melakukan investasi di Gujarat.

Pertumbuhan ekonomi di Gujarat pun mengantarkannya masuk nominasi dari Partai Bharatiya Janata untuk mencalonkannya sebagai perdana menteri di tahun 2014.  

Sebagaimana terlansir dalam Reuters (5 Juni 2024), tantangan yang menanti Modi di periode ketiga kepemimpinannya sebagai perdana menteri adalah soal masalah penganguran dan inflasi. Ditambah lagi dengan masalah gap ekonomi antara kaya dan miskin di salah satu negara terbesar di dunia tersebut.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun