Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika Puan Maharani "Tertarik" dengan Anies Baswedan

4 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 4 Juni 2024   20:43 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P. Foto: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya

Seperti terlansir dalam Kompas. id (4 Juni 2024) ketua DPP PDI-P Puan Maharani menilai bahwa "partainya siap bekerja sama dengan partai mana pun di Pilkada Jakarta." Kata-kata Puan ini menyiratkan bahwa kemungkinan untuk menjalin kerja sama politik dengan Anies juga bisa terjadi.

Lebih lanjut, putri dari Megawati Soekarno Putri ini memberikan jawaban yang cukup bernuansa politis ketika menanyakan peluang mengusung Anies di Pilkada Jakarta. Dengan ungkapan diplomatis, Puan hanya menyatakan "menarik juga Pak Anies."

Kata-kata Puan itu, pada satu sisi, terkandung makna bahwa peluang kerja sama politik antara kubu PDI-P dan partai pengusung Anies seperti Nasdem dan barangkali PKS bisa saja terjadi di Pilkada mendatang.

Peluang itu terjadi lantaran kepentingan yang sama. PDI-P tak mau kecewa untuk kedua kali setelah kalah di pilpres, dan melihat Anies sebagai sosok politik yang bisa memberikan kemenangan di Jakarta.

Selain itu, PDI-P yang kalah pilpres kali lalu pastinya mau menunjukkan jalan berbeda dari partai pemenang pilpres, termasuk mengusung Anies yang secara umum berseberangan secara politik dari kubu pemenang pilpres 2024.  

Sikap politik mendukung Anies dalam kontestasi Pilkada Jakarta bisa saja menjadi sinyalemen kuat dari sikap oposisi PDI-P pada pemerintahan pemenang pilpres.

Di sisi lain, kerja sama politik itu pun membuka komunikasi politik yang bisa berujung pada kubu politik yang baru baik itu di Jakarta, tetapi juga untuk tingkat nasional. Nasdem, PDI-P dan bahkan PKS bisa saja berada dalam satu rumah politik yang satu. 

Rumah politik itu, pertama-tama, bisa terbangun dengan satu komitmen yang sama dalam mengusung Anies dalam kontestasi politik di Jakarta.

Lebih jauh, langkah politik PDI-P yang berpotensi mengusung Anies dan tak mengusung kadernya sendiri dalam kontestasi Pilkada Jakarta menjadi suatu gebrakan politik yang cukup baru.

Gebrakan politik itu sebagai komunikasi politik untuk mendapatkan "teman politik" selepas Pilpres 2024. 

Di tengah terbangunnya koalisi besar di kubu Presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo dan Gibran, PDI-P perlu mengambil langkah politik agar tak berada dan berdiri sendiri di luar lingkaran pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun