Klub La Liga Spanyol, Real Madrid sudah berada di London, Inggris untuk melakonkan partai final Liga Champions Eropa 2024 kontra Borussio Dortmund pada hari Minggu (2/5/24) di stadion Wembley.Â
Di atas kertas, Madrid diunggulkan untuk mengangkat trofi tersebut sekaligus menguatkan reputasinya sebagai "Raja Eropa" yang bisa berhasil menjuarai 15 kali Liga Champions.Â
Di balik perjalanan Madrid tersebut, isu transfer pemain masih mengitari Madrid. Kehadiran Kylian Mbappe ke Santiago Bernabue makin menghembus kencang. Peluang Mbappe mendarat ke Madri makin pasti karena sudah tak terikat kontrak dengan klub lamanya, Paris Saint Germain (PSG).
Kabarnya, pemain Timnas Perancis itu tinggal menghitung hari untuk menandatangani kontra dengan Los Blancos.
Kehadiran Mbappe, tentu saja, bisa memberikan efek. Efeknya bisa menguatkan lini depan Madrid yang sudah ditempati oleh dua penyerang lincah, Vinicius Jr dan Rodrygo.Â
Ditambah lagi, gelandang Jude Bellingham yang kerap dimainkan di belakang striker dan menjadi top skorer Madrid di Liga Spanyol musim ini. Tambahan Mbappe bisa menguatkan produktivitas Madrid.Â
Efek lainnya bisa mempengaruhi keseimbangan skuad. Bagaimana pun, dengan reputasi dan kualitas yang dipunyai Mbappe, sangat sulit bagi pemain berusia 25 tahun itu duduk di bangku cadangan.Â
Akibatnya, ada pemain yang harus rela duduk di bangku cadangan dan menjadi pelapis dari Mbappe. Hal itu sudah mulai nampak dengan munculnya isu dari kepergian Rodrygo dari Madrid. .Â
Akan tetapi, pemain asal Brasil itu membantah rumor bahwa dia akan pergi dari Madrid seiring dengan kehadiran Mbappe.Â
Kehadiran Mbappe bisa memberikan persaingan di lini depan Madrid. Namun, hal itu juga bisa juga menantang apabila pelatih tak bisa mengatur kualitas individual dari masing-masing pemain.Â
Akibatnya, relasi di antara para pemain bisa terpengaruh. Keseimbangan permainan tim bisa runtuh.Â
Hal itu bisa berkaca saat Paris Saint Germain (PSG) yang pernah memiliki tiga pemain bintang dalam satu selama dua musim.Â
Mbappe sudah menjadi bintang PSG. Lalu, Neymar datang melengkapi kualitas dari Mbappe.Â
Tak sampai di situ, Lionel Messi ikut bergabung. Keberadaan tiga bintang tersebut bukannya memberikan kekuatan di lini depan PSG, tetapi malah mempengaruhi keseimbangan tim.Â
Mbappe dan Neymar beberapa kali berselisih di lapangan. Messi yang sudah akrab dengan Neymar lebih condong "memihak" ke Neymar daripada Mbappe. Â
Untuk itu, kehadiran Mbappe bisa memberikan efek besar untuk Madrid yang sudah mempunyai para penyerang dengan kualitas bintang. Makanya, Madrid perlu mengantisipasi efek sampingnya seperti ketidakharmonisan di antara pemain.Â
Sebenarnya, Madrid tak krisis lini depan. Malahan, selain kedatangan Mbappe, Madrid juga sebenarnya sudah mendapatkan pemain bintang muda berusia 17 tahun, Endrick dari klub asal Brasil, Palmeiras.Â
Endrick terbilang sebagai salah satu bintang muda yang naik daun saat ini. Performanya bersama Timnas Brasil saat menahan imbang Timnas Spanyol di stadion Santiago Bernabeu pada bulan Maret lalu menuai pujian banyak pihak. Â
Terang saja, performa yang ditunjukkan Endrick itu pun memantik antuasisme dari kubu Madrid. Sebelum Endrick berseragam Madrid, mereka sudah menyaksikan kualitasnya di Santiago Bernabeu saat masuk sebagai pemain pengganti dan langsung memberikan efek pada permainan timnas Brasil...
Endrick menjadi salah satu bintang muda Brasil yang naik daun. Berkat performanya di Liga Brasi, tak tanggung-tanggung Endrick dipanggil masuk timnas Brasil.Â
Bahkan, dalam dua laga bersama Tim Samba, julukan timnas Brasil, Endrick langsung mencatatkan dua gol penting, termasuk gol tunggal kemenangan kontra Inggris di stadion Wembley pada bulan Maret lalu.Â
Oleh sebab itu, sebenarnya kalau boleh ditimbang bahwa investasi pada Endrick lebih beruntung atau bermanfaat daripada Mbappe.Â
Paling tidak, membangkucadangkan Endrick terlihat masuk akal dari sisi proses adaptasi untuk pemain yang baru bergabung ke sebuah klub besar di Eropa, daripada membangkucadangkan Mbappe yang sudah memiliki reputasi kuat di level klub dan negara.Â
Apalagi, jika lebih mengedepankan Mbappe tetapi di pihak lain menggeser pemain lain. Ditambah lagi, jika di antara para pemain mau "menonjolkan" kualitas individual daripada menekankan performa tim.
Resiko lebih jauh cukup besar apabila Mbappe tak bersinar karena ketidakcocokan dengan rekan setim dan saat bersamaan Endrick juga mentok lantaran tak begitu diperhatikan dalam skuad tim.Â
Untuk itu, mengedapankan Endrick daripada Mbappe lebih bermanfaat untuk investasi tim untuk jangka panjang.Â
Salam Bola Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H