Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pilih Vincent Kompany, Jalan Bayern Muenchen Bisa Makin Terjal?

24 Mei 2024   06:31 Diperbarui: 24 Mei 2024   06:35 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayern Muenchen sepertinya kehilangan arah dalam mencari pelatih yang bisa menggantikan Thomas Tuechel. Tuchel mengakhiri kontraknya dengan Muenchen di akhir musim. 

Performa Muenchen bersama Tuechel tak begitu meyakinkan. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Muenchen harus duduk di posisi ketiga klasemen akhiri Bundesliga Jerman di bawah Bayer Leverkusen dan Stuttgart. 

Belum lagi, Muenchen harus mengakhiri musim ini tanpa meraih satu pun gelar. Makanya, Muenchen yang dikenal sangat superior di Jerman tampaknya mengalami masa-masa kemunduran. 

Salah satu langkah yang diambil oleh Muenchen untuk memperbaiki situasi itu adalah dengan mengganti pelatih. Toh, dari sisi skuad, Muenchen memiliki beberapa pemain berkualitas yang sebenarnya bisa bersaing ketat untuk mendapatkan trofi di Jerman dan Eropa. 

Namun, polesen Tuechel gagal bersinar. Oleh karenanya, Muenchen sepertinya begitu ngotot untuk mencari pelatih yang bisa membangkitkan kembali kekuatan tim. 

Muenchen sempat mendekati Xabi Alonso, namun Alonso memilih bertahan dengan Bayer Leverkusen pada musim depan. 

Setelah gagal mendekati Alonso, Muenchen menjajaki kemungkinan untuk mendapatkan tanda tangan dari Ralf Rangnick. Rangnick dikenal sebagai "bapak" dari gaya permainan gegenpressing dan pendekatan Muenchen juga berakhir hampa. 

Sama halnya ketika Muenchen coba mendekati kembali Julian Nagelsmann, tetapi pelatih interim Timnas Jerman itu juga menolak. 

Nagelsmann sendiri pernah menjadi pelatih Muenchen sebelum kemudian dipecat dan digantikan oleh Tuechel. Saat ini, Nagelsmann mempersiapkan skuad Timnas Jerman untuk menghadapi Piala Eropa pada Juni-Juli mendatang yang kebetulan terjadi di Jerman. 

Performa Timnas Jerman di tangan Nagelsman mulai membaik, dan itu bisa menjadi salah satu alasan bahwa Nagelsmann bisa mendapatkan kontrak permanen dari timnas Jerman. 

Pencarian Muenchen pada pelatih tampaknya menemui titik buntuh. 

Terang saja, secara mengejutkan tim kadang disebut sebagai "FC Hollywood" itu mendekati Vincent Kompany. Pilihan pada Kompany rada mengejutkan apabila menimbang status Muenchen. 

Pelatih berusia 38 tahun itu terbilang masih hijau dalam karir kepelatihan. Dia mengawali karir kepelatihan bersama Belgian Pro League, Anderlecht setelah hengkang dari Manchester City sebagai pemain. 

Setelah itu, pada tahun 2022, Kompany direkrut oleh Burnley. Nama Kompany naik daun ketika melatih Burnley.  

Salah satu prestasi Kompany adalah membawa Burnley meraih trofi Championship atau trofi kasta kedua di sepak bola Inggris sekaligus mengatarkan Burnley promosi ke Liga Inggris. 

Akan tetapi, prestasi Kompany di Liga Inggris bersama Burnley tak begitu manis. Burnley harus kembali ke divisi dua pada musim depan setelah mengakhiri musim kompetesi Liga Inggris di posisi ke-19 klasemen. 

Di Liga Inggris, Kompany gagal membawah efek kejut  dengan Burnley. Makanya, nama Kompany sebagai pelatih pendatang baru tak begitu menarik perhatian. 

Oleh sebab itu, rencana Muenchen memilih Kompany sebagai pelatih terbilang langkah yang mengejutkan. Apalagi, Kompany akan menghadapi beberapa pemain yang tak berbeda usia dengan dirinya di Muenchen. 

Memang, dari sisi rekam jejak sebagai pemain, Kompany mempunyai reputasi yang kuat. Namun, konteksnya hanya berlaku di Manchester City di mana dia menghabiskan 11 musim bersama tim yang berjuluk The Citizens tersebut. 

Di Jerman, reputasi Kompany tak begitu kuat. Memang, Kompany fasih berbahasa Jerman dan pernah berkiprah di Bundesliga selama dua musim dengan Hambur.

Tantangan Kompany itu bisa mengenai upayanya untuk membangun skuad Muenchen yang umumnya dihuni oleh para pemain bintang bisa sangat sulit apabila tanpa pendekatan yang tepat.

Nagelsmann pernah menjadi pelatih muda di Muenchen. Secara umum, performa Muenchen berada pada trek yang positif. Akan tetapi, pendekatan Nagelsmann yang cenderung dekat dengan pemain  senior tertentu menjadi salah satu isu di balik pemecatan Muenchen.

Situasi yang sama bisa terjadi Kompany lantaran dia akan melatih beberapa pemain yang pernah ditemuinya sewaktu masih aktif menjadi pemain. Apalabila tanpa pendekatan yang tepat, langkah Kompany untuk menerapkan strategi permainannya bisa saja mandek.   

Muenchen sepertinya sulit mendapatkan pelatih yang tepat untuk tim. Pilihan pada Kompany bisa saja membawa Muenchen pada jalur yang makin terperosok apabila tanpa pertimbangan yang matang. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun