Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hal yang Sulit Dilupakan Xabi Alonso setelah Kalah dari Atalanta

23 Mei 2024   15:05 Diperbarui: 23 Mei 2024   15:08 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Xabi Alonso, Pelatih Bayer Leverkusen. Foto: AFP/Glyn Kirk via Kompas.com

Selepas laga, seperti terlansir dari AP.com (23/5/24), Pelatih Leverkusen, Xavi Alonso tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. 

Bahkan, pelatih muda berusai 42 tahun itu menilai bahwa kekalahan di final dari Atalanta menjadi salah satu pengalaman yang sulit terlupakan. 

"Normalnya bahwa tak meraih kekalahan pada laga yang ke-52. Ketika itu terjadi di laga yang besar, tentu saja itu sangat menyakitkan. Kekalahan-kekalahan di final, engkau sulit melupakannya," ungkap Xabi Alonso menilai hasil yang dialami oleh timnya. 

Kata-kata Alonso cukup beralasan. Pasalnya, mental Leverkusen masih berada dalam kondisi terbaik, dan mempunyai ambisi besar untuk meraih trebel dengan catatan sejarah yang cukup menyakitkan. 

Akan tetapi, rencana Atalanta meredam ambisi Leverkusen berjalan mulus. Sebagaimana Atalanta meruntuhkan kekuatan Liverpool di partai perempat final yang tak segan dan takut pada kakuatan lawan, begitu pula Atalanta mengakhiri ambisi Leverkusen yang datang dengan penuh kepercayaan diri. 

Kekalahan di partai final sangat sulit untuk dilupakan. Lebih cukup menyakitkan untuk konteks Leverkusen yang mempunyai rekor yang cukup fantastis pada musim ini lantaran datang ke Dublin dengan rekor tak terkalahkan. 

"Ketika engkau menjadi runner-up, itu sangat sulit untuk dihadapi. Malam ini (waktu partai final) akan menjadi malam yang tak gampang," ungkap Alonso. 

Alonso pernah mengalami situasi yang sama saat kalah di final Liga Champions saat masih berseragam Liverpool. Tak berlebihan situasi sewaktu pemain kalah ikut terbawa ketika sudah menjadi pelatih Leverkusen. 

Lebih jauh, kekalahan dari Atalanta menjadi pernyataan bahwa cepat atau lambat Leverkusen yang mempunyai rekor tak terkalahkan dari 51 laga akan mengalaminya. 

Hanya saja, kenyataan kekalahan itu terjadi di waktu yang tak tepat sehingga seperti menjadi mimpi buruk untuk Leverkusen dan pengalaman yang akan sulit dilupakan dalam karir Alonso sebagai seorang pelatih. 

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun