Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Nasib Manchester United Belum Jelas dan Chelsea Membaik

16 Mei 2024   07:24 Diperbarui: 16 Mei 2024   23:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua tim besar Liga Inggris, Chelsea dan Manchester United (MU) mengalami situasi yang persis sama pada musim 2023/24. Sama-sama berada di papan tengah klasemen dan terlempar keluar dari lingkaran elit empat besar Liga Inggris. 

Padahal, kalau ditilik kedua tim ini memiliki skuad yang cukup komplit. Bahkan, dalam beberapa musim terakhir, kedua tim tersebut kerap berbelanja pemain dengan harga mahal. 

Walau demikian, jalan kedua tim tak tentu arah. MU sepertinya "terkapar" tak jelas hingga akhir musim, dan Chelsea yang begitu mandek di awal musim menemukan ritme terbaik menjelang akhir musim. 

Nasib Tak Jelas MU

MU awalnya masuk lingkaran empat besar, dan sempat bersaing di posisi puncak klasemen sementara. 

Namun, tim asuhan Pelatih Erik Ten Hag itu dijangkiti sindrom ketidakkonsisten hingga perlahan keluar dari empat besar. 

Malah, jalan MU untuk bermain di kompetesi Eropa berada di ujung tanduk. Tim berjuluk "Setan Merah" itu harus bertarung hingga laga terakhir untuk mendapatkan satu tiket bermain di Piala Liga UEFA atau sebelumnya Piala Liga Eropa. 

Untuk sementara MU berada di posisi ke-8 klasemen sementara Liga Inggris. Seturut regulasi, tim yang akan bermain di Piala UEFA adalah tim berperingkat 5 dan 6. Sementara tim berperingkat ke-7 akan bermain di Europe Confrence League.

Tertinggal satu laga, dan peluang MU yang berposisi ke-8 untuk bermain di kompetesi Eropa makin sempit. 

MU bisa mendapatkan satu tiket bermain di kompetesi Eropa pada musim depan apabila menang di laga terakhir kontra Brighton, dan pesaing di atasnya seperti Newcastle di posisi ketujuh dan Chelsea di posisi keenem menderita kekalahan.

Apabila MU gagal memenuhi skenario di laga terakhir di Liga Inggris, MU bisa memanfaatkan kesempatan di final Piala FA dengan mengalahkan rival sekota Manchester City. 

Apabila MU menang kontra Man City, MU bisa mendapatkan satu tiket untuk bermain di Piala UEFA pada musim depan. 

Jalan MU di akhir musim ini tampaknya tak tentu dan tak jelas. Dari lima laga terakhir, MU menang 2 kali, dua kali kalah, dan 1 kali imbang. 

Akibat lebih lanjutnya, nasib Ten Hag sebagai pelatih pun ikut terombang-ambing oleh spekulasi pergantian pelatih.

Bisa saja, tempat Ten Hag aman apabila menang di laga terakahir dan mampu mengalahkan Man City di partai final Piala FA. Apabila hal itu tak terjadi, nasib Ten Hag bisa saja menghitung jam bersama MU.  

Chelsea Membaik

Kemenangan Chelsea kontra Brighton (2-2) (16/4/24) di Amex Stadium mengantarkan tim berjuluk The Blues itu  naik ke posisi keenem klasemen sementara Liga Inggris. 

Peluang untuk bermain di kompetesi Eropa terbuka, apalagi jika Chelsea menang di laga akhir Liga Inggris kontra Bournemouth di stadion Stamford Bridge pekan depan. 

Performa Chelsea membaik menjelang akhir musim ini. Dari lima laga terakhir, tim asuhan Pelatih Mauricio Pochettino ini meraih empat kemenangan dan satu kali hasil seri.

Bahkan, kemenangan kontra Brighton menjadi kemenangan ke-4 berturut-turut Chelsea pada musim ini. Terakhir kali Chelea mengalami kemenangan di empat laga berturut pada Oktober 2022. 

Sontak saja, kemenangan berturut-turut Chelsea itu menaikan tempatnya ke enem besar Liga Inggris. Padahal, pada 3 April lalu, Chelsea berada di posisi ke-12. 

Perjalanan Chelsea musim ini penuh dengan rintangan dan dibarengi dengan ejekan. Tim yang bertabur bintang dan royal belanja ini tertatih-tatih untuk merangkak naik dari posisi 10 besar. Chelsea pun seperti menjadi tim medioker yang berbaju mahal.  

Akan tetapi, performa Chelsea perlahan membaik. Perkataan Pochettino pada BBC match of the Day (16/4/24) selepas laga kontra Brighton patut diamini. 

"Kita berbicara tentang kesabaran dan ketika engkau butuh untuk membangun sesuatu, engkau membutuhkan waktu," ungkap Pochettino. 

Kondisi Chelsea saat ini tak lepas dari proses. Pochettino tiba di Chelsea saat kondisi klub tak stabil. Ketakstabilan itu disebabkan oleh transisi kepemilikan klub, pergantian pelatih hingga perubahan komposisi pemain. 

Pelan tetapi pasti, perubahan mulai terjadi dalam permainan Chelsea. Apalagi, beberapa pemain penting yang menderita cedera sudah kembali dari cedera. 

Pochettino juga  mulai mendapat simpati dan dukungan dari para pemain. Pemain yang "naik daun", Cole Palmer ikut mendukung tempat Pochettino sebagai pelatih Chelsea. 

"Kembali ke kompetesi Eropa akan menjadi sebuah langkah ke jalur yang tepat. Semua kredit ditujukan kepada manajer. Semua pemain mencintai manager dan ingin untuk bertarung baginya", ungkap Colmer yang sudah mencetak 22 gol dan 12 assist dari 31 laga bersama Chelsea pada musim pertamanya berseragam Chelsea. 

Tempat Pochettino di kursi pelatih Chelsea bisa bertahan pada musim depan bersamaan dengan membaiknya kondisi permainan Chelsea menjelang akhir musim. 

Kondisi Chelsea saat ini pun seperti memberikan pesan tentang persaingan yang bisa keras dan menantang pada musim depan. 

Salam bola

  

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun