Pendek kata, seorang pemimpin yang melakukan kesalahan dan menyebabkan terjadinya sebuah masalah berupaya untuk mengaburkan kesalahan yang dilakukannya dengan mencari tameng dan alasan lain untuk dijadikan biang dan alasan terjadinya sebuah kesalahan dan masalah di tempat kerja.Â
Terang saja, sikap itu bisa menimbulkan persepsi negatif di lingkungan kerja, terlebih khusus dari bawahan. Reputasi seorang pemimpin bisa ternodai. Kepercayaan bawahan kepada pemimpin bisa mengabur, dan serentak bisa hilang sama sekali.Â
Sikap playing victim adalah salah satu bentuk toxic dalam relasi, juga dalam relasi dunia kerja. Sikap ini tak memberikan solusi, tetapi malah bisa saja memperpanjang masalah yang terjadi di dunia kerja.
Pasalnya, sikap playing victim cenderung menjadikan pihak lain sebagai biang masalah. Padahal, di mata banyak orang atau bawahan, sudah jelas siapa yang menjadi sebab masalah.Â
Satu cara menghadapi sikap playing victim adalah dengan membangun kontrol sosial yang cukup ketat dalam melihat masalah yang terjadi.Â
Tentu saja, sangat sulit mengoreksi seorang pemimpin. Namun, tak menutup kemungkinan ada sistem kerja dan lingkungan yang bisa memungkinkan kontrol sosial di lingkungan kerja yang bisa menjadikan seorang pemimpin terbuka matanya melihat setiap masalah dan sebab dari masalah yang terjadi.
Bagaimana pun, gerak seorang pemimpin bergantung pada sistem kerja bawahan. Ketika bawahan membangun sistem kerja yang membuat pemimpin bisa melihat dan mengevaluasi sistem kerjanya, bukan tak mungkin si pemimpin juga tak gampang terjebak pada sikap playing victim.Â
Lebih jauh, hal itu bisa terbangun apabila setiap pihak, terlebih khusus bawahan membangun kerja sama yang satu dan sama. Dalam mana, ada kontrol sosial di lingkungan kerja dalam melihat, membedah, dan mendiskusikan masalah yang terjadi.Â
Yang terpenting, ketika masalah terjadi, perlu menunjukkan bukti dan pendasaran yang kuat agar menghindari  seseorang, termasuk seorang pemimpin dari upaya mencari sebab dari kesalahan dari orang lain.Â
Sikap playing victim adalah toksik di dunia kerja. Sikap ini perlu dihindari agar kepercayaan di antara setiap pihak, terlebih khusus antara bawahan dan pemimpin selalu terjaga dan harmonis.
Salam