Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Nuansa dari Hasil Undian Delapan Besar Liga Champions

16 Maret 2024   08:15 Diperbarui: 16 Maret 2024   13:51 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Liga Champions Eropa. Foto: AFP/Fabrice Coffrini via Kompas.com

Undian Liga Champions Eropa 2023/24 sudah terjadi. Undian yang berlangsung di markas badan sepak bola Eropa, UEFA, Nyon, Swiss (15/3/24) itu menghadirkan laga-laga yang akan cukup seru dan seimbang pada babak 8 besar nantinya.

Real Madrid vs Manchester City

Untuk ketiga musimnya berturut-turut, kedua tim bertemu di babak knockout. Dua musim terdahulu, kedua tim ini bertemu di babak semifinal. 

Musim lalu, Man City berhasil mengungguli Madrid dengan kemenangan agregat 5-1 pada partai semifinal. Di final, The Citizens menundukan Inter Milan (1-0) dan berhasil menjadi juara Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub asal Liga Inggris tersebut. 

Namun, pada dua musim lalu, Madrid yang menjadi juara Liga Champions Eropa berhasil melakukan drama comeback dengan menyingkirkan Man City di semifinal dengan kemenangan agregat 6-5. 

Tak berlebihan jika pelatih Man City, setelah mengetahui hasil undian kontra Madrid, Pep Guardiola menyatakan bahwa pertemuan dengan Madri sudah mulai berasa klasik. Dua tim sudah saling mengenal. 

Terlebih lagi, kedua tim masih dilatih oleh pelatih yang sama dalam tiga pertemuan dari kedua tim. 

Oleh sebab itu, sangat sulit memprediksi tim mana yang akan melaju lebih jauh. Guardiola boleh saja mempunyai keseimbangan skuad yang cukup mumpuni dan itu bisa menjadi bekal untuk mempertahankan trofi Liga Champions musim ini. 

Akan tetapi, Guardiola perlu waspada dengan kekuatan Madrid dalam polesan Carlo Ancelotti. Terlebih lagi, Madrid mempunyai beberapa pemain yang bisa memberikan efek pembeda dan juga kehadiran Jude Bellingham musim ini memberikan efek tambahan pada performa Madrid. 

Pertarungan antara Madrid dan Man City bisa menjadi pertarungan dua pelatih kelas dunia. Dominasi penguasaan bola tak bisa menjadi takaran satu-satunya untuk lolos. 

Akan tetapi, bermain efektif dalam memanfaatkan laga kandang dan tandang bisa menjadi penentu dari hasil laga. Pada titik ini, nuansa pertemuan kedua tim ini akan berlangsung seru dan sulit untuk diprediksi siapa yang patutu diunggulkan.

Bayern Munich vs Arsenal

Bayern Munich mempunyai rekam jejak yang kuat di Liga Champions. Tim asal Bundesliga Jerman ini kerap difavoritkan untuk mengangkat piala setiap partisipasinya di Liga Champions.

Pertemuan dengan Arsenal di babak 8 besar akan menjadi tantangan serius untuk Munich. Kekuatan Arsenal pada musim ini cukup seimbang lantaran pembenahan yang dilakukan oleh Mikel Arteta. 

Hanya saja, Arsenal mempunyai rekam jejak yang suram saat bermain kokntra Muenchen di babak knockout. Pada musim 2016-17, Arsenal pernah menderita kekalahan besar dari Muenchen dalam babak 16 besar Liga Champions. Dalam dua leg itu, The Gunners kalah dari Muenchen dengan skor masing-masing 5-1.

Namun, Munich belum tampil konsisten musim ini. Di kompetesi domestik, tim asuhan Thomas Tuechel ini harus duduk di tempat kedua klasemen sementara dan berjarak 10 poin dari pemuncak klasemen Bayern Leverkusen. 

Selain itu, Muenchen juga sudah tersingkir dari piala DFB Lokal. Praktisnya, trofi Liga Champions menjadi target Muenchen agar tak mengakhiri musim dengan kenyataan tanpa gelar. 

Menjadi sulit bagi Muenchen lantaran mendapat sanksi dari UEFA. Gegara persoalan di babak 16 besar saat bermain kontra Lazio yang mana suporter membawa petasan ke stadion, suporter Muenchen tak diijinkan untuk menonton laga leg pertama di stadion Emirates. 

Keuntungan Muenchen adalah situasi Arsenal. Arsenal yang sementara berada di klasemen sementara Liga Inggris pastinya menghadapi situasi yang cukup menantang lantaran konsentrasi tim bisa terbagi. Terlebih lagi, poin Arsenal dengan Liverpool di tempat kedua sama dan hanya berjarak 1 poin dengan Man City di tempat ketiga. 

Dengan situasi itu, Arsenal barangkali tak mau kehilangan momentum untuk mengangkat trofi Liga Inggris dengan memberikan energi ekstra di 10 laga tersisa. Akibatnya bisa pada keterpecahan kosentrasi saat bermain pada Liga Champions Eropa.

Di tengah situasi Muenchen yang belum stabil dan kondisi Arsenal yang menghadapi ketatnya persaingan di Liga Inggris, laga antara kedua tim di babak 8 besar akan bisa berlangsung seru dan juga sulit untuk diprediksi. 

PSG vs Barcelona

Pertemuan antara PSG kontra Barcelona juga bukanlah wajah baru di Liga Champions Eropa. Kedua tim sudah sering bertemu. 

Tercatat, sudah 12 kali bertemu di Liga Champions Eropa. Dari 12 kali pertemuan itu, Barca mencatatkan 4 kemenangan, 4 kali kalah, dan 4 hasil seri. 

Pertemuan di 8 besar tampak lebih spesial lantaran PSG dilatih oleh Luis Enrique yang nota bene pernah menjadi pelatih Barca selama tiga musim, termasuk berhasil mengantarkan Barca melakukan Ramontada terkenal saat menyingkirkan PSG di babak 16 besar di tahun 2017. Tak ayal, Barca pun perlu mewaspadai kekuatan PSG di tangan Enrique.

Terakhir kali kedua tim bertemu di musim 2020/21. Saat itu, PSG berhasil menyingkirkan Barca di babak 16 besar dengan agregat 5-2. 

Secara umum, musim kedua tim masih berupaya menemukan jalan untuk tampil konsisten di Liga Champions. PSG masih mengandalkan Kylian Mbappe untuk mencari cara mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. 

Situasi PSG musim ini agak berbeda. Enrique tak lagi mengandalkan para pemain bintang, tetapi pemain yang benar-benar bisa menjawabi tuntutan taktik. Tak pelak, Enrique juga tak segan untuk membangkucadangkan Mbappe atau pun mengganti Mbappe lebih awal dari waktu normal laga. 

Sebaliknya, Barca menghadapi masalah yang masih belum terpecahkan. Persoalan cedera membuat Barca tampil tak begitu konsisten di kompetesi domestik. 

Pelatih Barca, Xavi Hernandez memang mempercayakan para pemain muda didikan akademi La Masia sebagai bagian dari tim. Para pemain muda itu berhasil mencuri perhatian. 

Namun, bermain kontra PSG yang nota bene lebih solid dan teruji bisa menjadi ujian sesungguhnya bagi para pemain muda tersebut. Kualitas dan mentalitas para pemain muda Barca itu akan teruji saat bermain kontra kualitas tim PSG yang umumnya dihuni oleh pemain yang sudah teruji di Eropa. 

Oleh sebab itu, PSG tampaknya satu langkah lebih di depan Barca apabila menilik performa dan kekuatan kedua tim. 

Atletico Madrid vs Borussio Dortmund

Laga antara Atletico kontra Dortmund cukup berimbang. Kedua tim boleh dibilang sebagai kuda hitam dari delapan besar.

Atletico berhasil menyingkirkan Inter Milan di babak 16 besar lewat drama adu penalti. Sementara itu, Dortmund menyingkirkan perwakilan asal Eredivise Belanda, PSG Eindoven dengan agregat 3-1. 

Secara materi pemain, kedua tim cukup berimbang. Pertarungan kedua tim akan mempertimbangkan faktor strategi dari kedua tim dalam dua leg. Dengan ini, tak ada tim yang tampil mencolok, dan akan sangat sulit memprediksi tim mana yang bisa melaju ke partai semifinal.

Dari hasil undian laga yang berlangsung di babak 8 besar, dua hal yang tampak jelas ke permukaan adalah laga-laga itu sulit diprediksi dan akan berlangsung seru. 

Hal itu terjadi karena faktor kekuatan dari masing-masing tim dan ditambah lagai rekor pertemuan dan performa tim-tim itu pada musim ini. 

Salam Bola 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun