Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Tampil Dominan dan Tim yang Siap Menantang

15 Maret 2024   17:06 Diperbarui: 15 Maret 2024   17:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang andalan Liverpool, Mohamed Salah. Foto: Oli Scarff/AFP via Kompas.com

Liverpool melanjutkan konsistensi di Liga Eropa 2023/24. Kemenangan besar kontra Sparta Praha pada leg kedua Liga Eropa di Anfield (15/3/24) secara tak langsung menunjukkan dominasi Liverpool pada kompetesi kelas kedua di daratan Eropa tersebut.

Tak pelak, tim asuhan pelatih Jurgen Klopp patut dijadikan sebagai favorit angkat trofi Liga Eropa pada 22 Mei 2024 mendatang di Stadion Aviva, Dublin. 

Perkiraan ini tak lepas dari kiprah Liverpool apabila ditilik dari level domestik maupun tingkat Eropa. Klopp telah berhasil meramu skuadnya sehingga tampil seimbang dan solid. 

Liverpool Tampil Dominan 

Dominasi Liverpool dalam dua leg kontra Sparta Praha menunjukkan kemerataan komposisi skuad. Klopp tak hanya menurunkan pemain inti, tetapi juga ikut memercayakan beberapa pemain muda. 

Lebih jauh, kontribusi 11 gol dari Liverpool untuk dua laga tak hanya dibuat oleh satu dua atau tiga pemain semata. Akan tetapi, kontribusi gol Liverpool terbagi kepada 6 pemain. 

Artinya, Liverpool tak hanya bersandar pada satu atau dua individu dalam urusan mencetak gol. Juga, Liverpool bisas memiliki beberapa opsi tertentu saat bermain dengan tim yang menekankan gaya permainan defensif. 

Keseimbangan Liverpool tak hanya soal aspek fisik pemain tetapi juga dalam urusan memecahkan kebuntuan. Jadinya, Mohamed Salah tak lagi menjadi satu-satunya tulang punggung untuk mencetak gol. 

Darwin Nunez yang berhasil mencetak dua gol indah di leg pertama kontra Sparta Praha sudah naik ke permukaan dan menjadi andalan Liverpool dalam urusan mencetak gol. 

Di leg kedua, selain Salah dan Nunen, Gakpo juga ikut berpartisipasi dalam urusan mencetak gol. Pemain timnas Belanda itu berhasil mencatatkan dua gol di Anfield.

Dominasi Liverpool terjadi lantaran keseimbangan skuad. Keseimbangan itu pun membuat Liverpool menjadi favorit dan tim yang rasanya sulit untuk dikalahkan. 

Terlebih lagi, jika para pemain inti kembali dari cedera dan bergabungn dengan tim. Klopp mempunyai alternatif untuk melakukan rotasi sehingga bisa terus menjaga kestabilan performa tim. 

Tim Penantang Liverpool?

Terlihat Liverpool seolah berdiri sendiri di antara tim-tim lain yang melaju ke babak 8 besar Liga Eropa musim ini. Tak ada tim yang tampil menonjol sebagaimana yang dibuat oleh Liverpool. 

Oleh sebab itu, sangat sulit untuk melihat tim mana yang bisa menjadi penantang serius tim berjuluk The Reds ini. 

Kendati demikian, ibarat ungkapan "bola bundar", yang mana kadang hasil di lapangan hijau kerap berjalan terbalik dengan prediksi di atas kertas. Walau secara umum, Liverpool difavoritkan, peluang untuk tergeser tidaklah mustahil. 

Peluang itu bergantung pada perang taktik saat bermain dengan Liverpoo. Di sini, memilih memain terbuka dan meladeni pola permainan ofensif Liverpool tentu saja bisa menjadi bencana. Apalagi jika lini belakang tak begitu solid. 

Lantas, tim mana yang bisa menjadi penantang?

Bayer Leverkusen patut disebutkan sebagai salah satu tim yang bisa menantang dominasi Liverpool. Tim asal Bundesliga Jerman ini masih tercatat sebagai satu-satunya tim yang belum terkalahkan dari semua kompetesi yang diikutinya, termasuk di Piala Liga Eropa. 

Leverkusen bisa saja menjadi penantang serius Liverpool apabila menimbang kiprah tim asuhan Xavi Alonso. Jalan Leverkusen hingga pada level terbaik tak terjadi karena faktor kebetulan. Akan tetapi, hal itu terbentuk oleh ide dan peran pelatih Alonso. 

Alonso yang nota bene pernah membela Liverpool ini berhasil membuat Leverkusen sebagai tim yang tampil menyerang dan efektif. 

Dari dua leg yang dimainkan kontra Qaraba FC, Leverkusen sepertinya  dihuni oleh dewi fortuna. Terbukti di leg kedua, Leverkusen mampu mencetak dua gol di menit-menit injury time dan dua gol itu memuluskan jalan Leverkusen ke babak 8 besar. 

Kalau ditilik lebih jauh, upaya Leverkusen itu tak sekali terjadi pada musim ini. Sudah beberapa laga di Bundesliga, Leverkusen mencetak gol di menit-menit akhir. Artinya, semangat kerja tim tak patah arang hingga menit-menit akhir. 

Namun, menjadi tantangan bagi Leverkusen saat bermain kontra tim yang tampil solid seperti Liverpool. Di sini, Leverkusen memerlukan taktik yang bisa mengunci pertahanan dan saat bersamaan mencari celah untuk mencetak gol. 

Selain Leverkusen, tim yang patutt juga disebutkan adalah AC Milan, Benfica dan AS Roma. Ketiga tim bisa ini bisa memberikan perlawanan berarti pada kekuatan Liverpool untuk bisa keluar sebagai juara pada musim ini. 

Duo tim asal Italia memang tak sesolid Liverpool. Namun, kedua tim ini dihuni oleh skuad yang cukup berkualitas. 

Benfica juga kerap menjadi kuda hitam di kompetesi di daratan Eropa. Tim asal Portugal ini sudah makan garam saat bermain di level Eropa dan hal itu bisa menjadi salah satu alasan jika Benfica bisa menyulitkan Liverpool. 

Liverpool tampil begitu solid hingga di babak 16 besar Piala Liga Eropa. Boleh jadi, tujuh tim lain berharap menghindari Liverpool saat undian di babak kedelapan besar akan terjadi.

Namun, kalau terjadi, tim yang menjadi lawan Liverpool perlu mencari taktik yang tepat untuk membendung agresivitas Liverpool dan sekaligus mencari cara untuk mencetak gol.

Salam Bola

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun