Beberapa kali saya mendengar sebuah kisah tentang suami yang bertanya tentang seberapa kuat cinta istrinya kepadanya. Waktu itu, istrinya sementara berada dan memasak di dapur.
Tiba-tiba si suami bertanya kepada istrinya, apakah dia mencintainya. Si istri menjawab "ia" atas pertanyaan suaminya itu dan kemudian melanjutkan pekerjaannya.Â
Rupanya, si suami agak tidak puas. Dia pun menyampaikan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya. Si istri juga memberikan jawaban yang sama sembari bekerja. Â
Jawaban pertanyaan kedua itu tak juga memuaskan si suami. Lalu, si suami memberikan pertanyaan yang sama lagi ke istrinya, apakah dia mencintainya?Â
Mendengar itu, si istri berbalik dan mengarah ke suaminya dan berkata apakah engkau ragu dengan rasa cinta saya? Selama ini saya sudah setia untuk menemani engkau di segala situasi, memasak makanan di rumah, mencuci, mengurus anak-anak, melakukan pekerjaan rumah. Apakah ungkapan cinta saya tidak cukup?
Kisah ini mau memberikan pesan bahwa ungkapan cinta itu tak terbatas oleh kata-kata. Ungkapan cinta terbesar terwujud lewat perbuatan nyata. Makanya, di tengah perayaan valentine atau hari kasih sayang yang kerap kita rayakan pada 14 Februari, kita menghadapi situasi di mana kita mendapatkan hadiah atau juga berkesempatan memberikan hadiah kepada orang yang kita sayangi. Apakah hal itu cukup membahasakan tentang arti cinta?Â
Biasanya, hadiah yang biasa diberikan di hari valentine itu bisa berupa bunga mawar atau pun coklat. Semalam saya menonton berita di TV Filipina tentang kreativitas beberapa orang di hari valentine.
Mereka mendesain bunga dari barang-barang yang bisa dikonsumsi, seperti dari sayur-sayuran, bawang, atau juga buah-buahan. Tujuannya, agar hadiah yang diberikan tak begitu saja dikesempingkan, tetapi bisa dimanfaatkan.
Gaya kreativitas itu cukup jelas menunjukkan bahwa cinta tak sebatas kata-kata atau pun barang. Semestinya, ada aksi yang memberikan makna pada ungkapan cinta. Aksi itu tak terbatas pada waktu tertentu, tetapi terjadi dalam relasi setiap hari.
Oleh sebab itu, saya sepakat pada mereka yang menyatakan bahwa tiap hari adalah hari kasih sayang. Maksudnya, seharusnya setiap hari kita menyampaikan ungkapan cinta kepada orang-orang terdekat kita, baik itu lewat kata-kata maupun perbuatan.Â
Dengan itu, kita tak menunggu tanggal 14 Februari setiap tahun untuk mengekpresikan cinta atau juga menyatakan cinta kita kepada orang-orang yang kita sayangi.
Kalau boleh ungkapan cinta itu terjadi setiap hari dan hal itu tak sebatas kata-kata tetapi lebih pada perbuatan nyata. Saya yakin apabila hal itu benar-benar dilakukan, setiap orang akan hidup berdamai baik itu dirumah/kelangan, tempat kerja dan di lingkungan kita bersoalisasi. Juga, ungkapan cinta pun tak sebatas barang seperti bunga atau coklat yang diberikan pada setiap hari kasih sayang, 14 Februari.
Di hari kasih sayang hari ini, marilah kita memaknai cinta melampui waktu dan barang yang kita berikan. Artinya, kita tak hanya mengekspresikan cinta pada tanggal 14 Februari, tetapi juga kita berupaya mewujudnyatakannya setiap hari. Lebih jauh, kita tak boleh mengukur harga cinta sebatas pada barang dan benda yang kita berikan.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H