Ditambah lagi dengan naiknya performa pemain seperti Darwin Nunez dan Cody Gakpo. Kedua pemain ini dibeli pada musim lalu, dan sempat tak tampil konsisten. Musim ini, kedua pemain ini tampil konsisten dan ikut memberikan kontribusi besar untuk Liverpool sejauh ini.
Selain itu, faktor yang menyebabkan Liverpool mempertahankan level konsistensi adalah minimnya cedera pemain. Diego Jota dan Luis Diaz yang mencetak masing-masing satu gol ke gawang Chelsea di Anfield kerap menghadapi cedera pada musim ini.Â
Kedua pemain ini tampil fit pada musim ini dan membuat rencana rotasi pemain Klopp di lini depan makin seimbang. Walau tanpa kehadiran pemain bintannya, Moh Salah yang pergi membela Mesir di ajang Piala Afrika, Liverpool tampak stabil di setiap laga.Â
Sebaliknya, di sisi Man City, konsistensi terjadi karena kondisi skuad yang tak banyak berubah di tangan pelatih Pep Guardiola. Sistem kerja masih persis sama sebagaimana pada musim lalu.Â
Hanya saja, Guardiola hanya berupaya menemukan formasi berbeda atau juga melakukan eksperimen dengan pemain tertentu untuk posisi baru.
Selebihnya, Guardiola cenderung mempertahankan pola yang sama pada musim lalu. Terlebih lagi, pemain andalan seperti Kevin de Bruyne dan John Stones sudah kembali bermain bersama tim. Hal ini membuat Man City makin seimbang dan bisa terus konsisten menempel ketat Liverpool di puncak klasemen.
Untuk itu, faktor penentu utama tim yang akan keluar juara musim ini adalah konsistensi. Tim yang tampil konsisten hingga akhir musim yang akan menjadi juara. Dengan itu, baik Liverpool maupun Man City perlu berwaspada dan tak boleh lengah agar tidak jatuh.
Faktor Plus Liverpool
Liverpool pastinya mempunyai ambisi yang lebih besar untuk mengakhiri dominasi Man City dan meraih juara musim ini.Â
Keputusan Jurgen Klopp yang akan meninggalkan Liverpool di akhir musim ini bisa menjadi faktor plus yang memotivasi Liverpool untuk menjaga tempat di puncak hingga akhir musim.Â
Paling tidak, trofi juara itu seperti menjadi persembahan terakhir untuk pelatih asal Jerman tersebut.
Atau juga sebaliknya, trofi juara itu malah menjadi magnet yang menarik kembali ucapan Klopp yang memutuskan berhenti sebagai pelatih Liverpool. Bukan tak mungkin, Klopp bisa membatalkan rencana keputusannya dan mau bertahan di Liverpool pada musim depan seiring  dengan kesuksesan tim dalam meraih trofi.Â