Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Irak Kejutkan Jepang dan Indonesia Bisa Jadi Korban

19 Januari 2024   20:37 Diperbarui: 20 Januari 2024   14:15 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Irak, Aymen Hussein, berselebrasi seusai mencetak gol dalam lanjutan Piala Asia 2023 antara Irak vs Jepang di Stadion Education City pada 19 Januari 2024. Artikel ini berisi daftar tim lolos 16 besar Piala Asia 2023. (Sumber: HECTOR RETAMAL/AFP via kompas.com)

Tim nasional Irak berhasil mengejutkan salah satu favorit juara turnamen Piala Asia 2023, Timnas Jepang. Kemenangan 2-1 kontra Jepang di laga kedua kualifikasi grup D Piala Asia 2023 sudah cukup membuat Irak sebagai tim pertama dari grup D yang lolos ke babak 16 besar. 

Laga yang berlangsung di Education Stadium (19/1/24) ini sebenarnya didominasi oleh Jepang. Statistik menunjukkan bahwa Jepang menguasai jalannya laga sejak babak pertama. 

Hanya saja, Irak berhasil bermain efektif dan membuat Jepang yang cenderung menyerang tersentak dengan gol cepat di menit ke-5 lewat Aymen Hussein.

Tak sampai di situ, keasikan mencari gol penyama kedudukan, Jepang kembali lengah menjelang akhir babak pertama dan Irak menambah pundi-pundi gol kembali lewat Hussein. 

Di babak pertama, Jepang sulit menembus barisan belakang Irak. Kesolidan Irak membuat Jepang kesulitan mencari ruang untuk melakukan tembakan secara langsung ke gawang Irak. Jadinya, dari tiga tembakan yang dibuat oleh pemain Jepang di babak pertama, tak satu pun yang tepat sasar ke gawang Irak.

Sebaliknya, Irak tampil lebih efektif. Dengan formasi 4-2-3-1, Irak menerapkan pola bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Pola ini sukses membuat Jepang kesulitan lantaran lini belakang Jepang kadang terbuka dan terekspos. 

Dari lima tembakan ke gawang Jepang pada babak pertama, tercatat tiga yang mengenai sasaran dan berhasil mencatatkan dua gol. 

Pada babak kedua, Jepang coba menekan Irak. Pola serangan balik Irak sudah bisa terbaca dengan baik oleh Jepang.

Namun, keuntungan dua gol yang tercipta pada babak pertama membuat Irak bermain lebih rapat dan solid pada babak kedua sehingga Jepang makin sulit menembusi barisan belakang Irak yang selalu dipenuhi 7-8 pemain.

Dengan itu, Irak lebih banyak melakukan tendakan spekulasi dari luar barisan pertahanan Irak. Tercatat hanya dua saja tembakan yang tepat sasar gawang Irak, termasuk gol dari gelandang bertahan, Wataro Endo.

Gol Endo yang terjadi pada perpanjangan waktu itu terbilang terlambat. Dengan waktu yang terbilang singkat, Irak berhasil menjaga gawang dari gol penyama kedudukan, dan akhirnya meraih kemenangan penting kontra tim kuat Jepang.    

Jepang sebenarnya menurunkan beberapa pemain terbaiknya, termasu T. Kubo, T. Minamino, dan W. Endo. Walau demikian, pemain yang berlaga di benua Eropa itu tak sanggup memberikan efek yang berarti pada permainan Jepang. 

Irak mengejutkan Jepang di grup D. Hal ini pun seperti menunjukkan bahwa sangat sulit untuk mengatakan bahwa  status favorit kadang hanya berlaku di dunia prediksi atau di atas kertas.  

Status favorit Jepang runtuh di tangan Irak. Efeknya bisa negatif dan bisa juga positif untuk perjalanan Jepang yang menjadi finalis Piala Asia 2019 ini, namun ditundukan Qatar. 

Efek negatifnya bisa berujung pada menurunnya mentalitas pemain Jepang, yang mana tak menyangka sebagai tim favorit mesti kalah dari Irak. 

Kalau tak mempunyai mentalitas yang kuat dan motivasi yang tepat sasar, kekalahan bisa saja berpengaruh pada laga selanjutnya.

Sebaliknya, kekalahan itu bisa memberikan efek positif untuk Jepang. Jepang bisa menjadi kekalahan itu sebagai bahan evaluasi.

Peluang Jepang masih terbuka untuk lolos ke babak selanjutnya. Asalkan, Jepang meraih kemenangan di laga terakhir dan itu terjadi saat Jepang bermain kontra  Indonesia. 

Oleh sebab itu, Indonesia bisa saja menjadi korban dari Jepang. Kekalahan Jepang bisa menjadi ancaman serius untuk Indonesia pada laga terakhir. 

Secara umum, kekalahan dari Jepang tak menutup pintu Jepang ke babak selanjutnya. Sebagaimana Argentina yang kalah di laga perdana dari Arab Saudi pada Piala Dunia 2022 dan kemudian jadi juara Piala Dunia 2022, hal yang sama bisa saja berlaku untuk Jepang pada Piala Asia 2023. 

Tentu saja, hal itu bergantung pada mentalitas Jepang belajar dari kekalahan yang telah terjadi, serentak kekuatan mental dalam menghadapi setiap tim hingga partai puncak. 

Jepang pasti memberikan energi ekstra agar bisa mendapatkan poin penuh dari Indonesia dan kemudian lolos ke babak selanjutnya. Dari sisi kualitas, hal itu bisa saja terjadi, yang mana Indonesia  bisa menjadi korban Jepang agar bisa lolos ke babak selanjutnya. 

Misi Indonesia adalah menang saat bermain kontra Vietnam. Kemenangan itu bisa saja menjadi bekal agar bisa berharap yang terbaik saat bermain kontra Jepang pada laga terakhir di kualifikasi Grup D Piala Asia. 

Jepang sementara terluka gegara kalah dari Irak. Obat penyembuh luka bisa saja dengan mengerahkan energi penuh saat bermain kontra Indonesia. 

Akan Indonesia menjadi korban dari Jepang?Ataukah sebaliknya, Jepang yang menjadi korban?

Salam Bola 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun