Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dua Motif Kewaspadaan Arsenal Mengejar Trofi Liga Inggris

21 Desember 2023   12:13 Diperbarui: 22 Desember 2023   00:32 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arsenal menang kontra Brighton (2-0) dalam lanjutan kompetesi Liga Inggris. Foto: AFP/Justin Tallis via Kompas.com

Barangkali terlalu dini untuk berbicara peraih trofi Liga Inggris musim 2023/24. Selain musim masih panjang, juga peta persaingan di empat besar begitu ketat. Terlihat masih agak sulit memprediksi tim mana yang akan naik ke panggung juara di akhir musim. 

Arsenal sementara berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris 2023/24. Posisi Arsenal itu tak lepas dari hasil laga pada pekan ke-17 lanjutan Liga Inggris. 

Di stadion Emirates, Arsenal berhasil menang (2-0) atas tim tamu, Brighton. Sementara di waktu dan tempat berbeda, Liverpool ditahan imbang oleh Manchester United (0-0). 

Akibat hasil dari kedua tim ini, Liverpool yang berada di puncak klasemen harus turun posisi kedua, dan Arsenal naik ke posisi pertama. Hanya saja, jarak poin dari kedua tim terpaut 1 poin. 

Menariknya, akhir pekan mendatang Arsenal akan bertemu Liverpool. Hasil pertemuan kedua  tim bisa mempengaruhi tempat di posisi puncak. Andaikata kedua tim bermain seri, dan di tempat lain Aston Villa di posisi ketiga meraih kemenangan, maka Villa yang bisa saja berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris. 

Dengan ini, posisi Arsenal tidak aman. Segala sesuatu bisa terjadi, termasuk Arsenal bisa turun posisi. Oleh sebab itu, Arsenal patut mewaspadai segala kemungkinan.

Kewaspadaan Arsenal, pertama-tama, bisa bertolak dari musim lalu. Arsenal sempat mapan di posisi puncak, dan bahkan menjauhi tim peringkat kedua dengan margin lebih dari 10 poin. Akan tetapi, situasi berubah setelah masuk paru kedua musim ini.

Performa Arsenal perlahan jeblok. Ketidakkonsistensi Arsenal terjadi karena faktor cedera beberapa pemain penting terlebih khusus di lini belakang. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta tak mempunyai pendamping yang sepadan untuk mengisi lubang yang ditinggalkan. 

Masalah cedera membuat ketidakseimbangan permainan Arsenal. Akibatnya, posisi Arsenal dikudeta oleh  Manchester City. Pendek kata, Arsenal yang tampak favorit kuat menjadi juara harus puas duduk di peringkat kedua di bawah  Man City. 

Dengan ini, posisi Arsenal saat ini belum aman dan Arsenal patut mewaspadai masalah cedera yang bisa diderita oleh pemain penting dalam skuad. 

Memang, Arteta kembali memoles skuadnya musim ini, seperti mendatangkan Kai Haverzt dan Declan Rice. Kedua pemain ini ikut membantu Arsenal berada di puncak klasemen. Namun, pertanyaannya yang patut dijawab oleh Arsenal saat para pemain penting ini menderita cedera?

Selain itu, motif kedua dari kewaspadaan Arsenal juga dilatari oleh performa tim-tim lainnya. Liverpool sudah menemukan  konsistensi dalam menunjukkan performa terbaiknya musim ini. 

Tempat Liverpool di puncak klasemen terjadi karena keseimbangan skuad yang dimiliki. Bahkan, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sudah terbiasa dalam melakukan rotasi pemain sehingga dengan itu keseimbangan tim selalu tetap terjaga. 

Untuk itu, performa Liverpool menjadi salah satu alasan terbesar Arsenal tetap tampil waspada. Saat menghadapi tim-tim medioker, Arsenal perlu bermain maksimal guna mendapatkan poin penuh.

Selain Liverpool, Arsenal juga patut mewaspadai sensasi Aston Villa pada musim ini. Tim asuhan Unai Emery berhasil masuk tiga besar dengan koleksi poin yang sama dengan Liverpool di posisi kedua. 

Tantangannya adalah pada bagaimana Villa bisa mempertahankan performa yang sama hingga akhir musim. Masalah cedera bisa saja mempengaruhi performa tim. 

Lebih jauh, Man City tak boleh dihapus dari daftar peraih trofi musim ini. Kendati performanya agak jeblok di beberapa laga terakhir di Liga Inggris, tim asuhan Pep Guardiola ini bisa saja bangkit dan tampil konsisten hingga akhir musim. 

Hal itu terjadi pada musim lalu, yang mana Man City mampu bangkit di paru kedua dan berhasil meraih trofi di akhir musim. 

Arsenal perlu waspada dengan kondisi timnya sendiri. Masalah cedera tak boleh menjadi satu alasan mendasar yang membuat Arsenal keluar dari lintasan juara. Karenanya, Arsenal perlu memiliki keseimbangan skuad yang mumpuni dalam menghadapi ketatnya persaingan musim ini. 

Selain itu, Arsenal perlu mewaspadai tim-tim pesaing yang sementara tampil konsisten. Dengan konsistensi oleh tim-tim lain, hal itu seperti memberikan pesan bahwa peraih juara trofi Liga Inggris musim ini akan sangat ditentukan oleh konsistensi dalam meraih poin penuh dari setiap laga yang terjadi hingga akhir musim ini. 

***

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun