Mentalitas Lemah Manchester United dan Nasib Akhir Bergantung pada Bayern Muenchen

Misi Manchester United (MU) ke markas Galatasaray gagal. Misi yang seharusnya diemban oleh MU adalah meraih kemenangan sehingga peluang ke babak 16 besar terbuka lebar. 

Namun, laga yang berlangsung di stadion Rams Park, Turki (30/11/23) dan yang berakhir dengan skor seri (3-3) untuk kedua tim menunjukkan mentalitas lemah MU. Pasalnya, MU sebenarnya sudah unggul dua gol atas tuan rumah. 

Adalah A. Garnacho yang mencetak gol pertama bagi MU di menit ke-11. Gol pemain muda asal Argentina itu seperti melanjutkan tren positifnya dalam dua laga terakhir. 

Ya, pekan lalu saat MU menang kontra Everton di Liga Inggris, Garnacho mencipatkan sensasi dengan mencetak gol salto di menit-menit awal laga. 

Tak berlebihan jika Garnacho patut mendapat tempat pertama saat bertandang ke Galatasaray di Liga Champions. Mentalitas sementara terangkat.  

Kepercayaan itu terbayar dengan gol pertama MU. Tujuh menit berselang dari gol Garnacho, kapten tim Bruno Fernandes menambah keunggulan MU menjadi 2-0. 

Keunggulan dua gol di 20 menit awal laga menjadi bekal yang cukup besar bagi MU bisa naik ke posisi kedua klasemen Liga grup Liga Champions. 

Namun, MU lengah. Tak begitu waspada dengan ambisi tuan rumah. Galatasaray tak begitu saja tunduk pada keunggulan MU. Apalagi Galatasaray juga mempunyai peluang yang sama dengan MUuntuk lolos ke babak selanjutnya.  

Terang saja, tuan rumah berhasil mengejar ketertinggalan defisit dua gol dari Setan Merah, julukan MU. Bahkan, saat MU sudah unggul 3-2, Galatasaray juga berhasil menciptakan gol penyama kedudukan. 

Performa MU kontra Galatasaray menunjukkan kelemahan tim yang cukup dalam. Bisa dibilang, mentalitas MU cukup lemah dalam menyikapi situasi sulit di kandang lawan.